Saparuddin : Kita Ingin Perjuangkan Nasib Guru di Kukar
 Saparuddin Pabonglean salah satu anggota komisi IV DPRD Kukar (Foto: Roby ) |
|
|
|
PEMBERITAAN DPRD, Komisi IV DPRD Kukar melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.
Anggota DPRD Kukar, Saparuddin Pabonglean, S.AG, M.PD menuturkan maksud dan tujuan kunjungan ini adalah ngin mencari solusi dan mendapatkan referensi terkait dengan upaya meningkatkan kesejahteraan dan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan khusunya THL/Honor Kukar yang selama ini masih sangat rendah.
"Kita ingin mendapat masukan-masukan yang terkait dengan program-program peningkatan mutu pendidikan, baik itu terkait kompetensi guru maupun mutu kesiswaan terkait pembinaan - pembinaan seperti Olimpiade Sains Nasional," katanya.
Saparuddin yang juga mantan seorang guru ini mengatakan komisi IV ingin melihat anggaran yang dialokasikan dan regulasinya. "Khususnya terkait payung hukum, peraturan Wali Kota seperti apa dan Peraturan Daerah seperti apa sehingga kita bisa dalam melakukan langkah ada sebuah rel dan ada rambu-rambu yang harus kita patuhi agar di kemudian hari tidak ada masalah-masalah yang akan terjadi," ujarnya.
 Anggota komisi IV diterima ruang rapat Kepala Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Foto: Roby ) | |
|
|
“Kita melihat dan sudah tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, setiap pemerintah daerah untuk mengalokasikan 20 persen dari APBD untuk pendidikan dan kebudayaan, kita melihat Pemerintah Kota Balikpapan ini mengalokasikan kurang lebih 23 persen APBD Kota, ini yang kita akan dalami," ungkapnya.
Pemkot Balikpapan bahkan tidak membedakan ASN dan non-ASN semua akan diupayakan ditingkatkan kesejahteraannya bahkan mereka berpeluang memperoleh pendapatan insidentil dalam jumlah besar minimal Rp3 juta per orang setiap bulannya untuk dibawa pulang, sudah barang tentu ini melampaui dari Upah Minimum Provinsi (UMP) Kaltim.
“Sedangkan untuk insentif ini ada berbedaan antara guru yang di kota dan di daerah pedalaman, yang di pedalaman ada mendapatkan insentif khusus yang disesuaikan dengan jarak tempuh. Alhamdulilah di Kukar kita sudah diterapkan ini tidak lain agar agar tenaga guru kita tidak menumpuk di kota saja dan tidak memilih pindah ke sekolah lain," ucap Saparuddin. (
Robbi/Mur)