DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Komisi IV Kunjungi Puskesmas di Muara Badak, Petugas Kesehatan Mengeluh Kepanasan
post

Komisi IV Kunjungi Puskesmas di Muara Badak, Petugas Kesehatan Mengeluh Kepanasan


KasuB Bag TU Puskesmas Kec Badak Baru ketika sambut anggota Komisi IV DPRD Kukar (Foto: yonatan )
PEMBERITAAN DPRD, Komisi IV DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara melakukan kunjungan ke UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Badak Baru Jln Perintis No 27, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Rombongan dipimpin ketua komisi IV Baharuddin didampingi anggota Mutoyib, Dayang Marisa, Farida, Kamarur Zaman, Abdul Wahab, Khairul Mashuri, Hj Aini Faridah SE, Saparudin Pabonglean, S, AG, M.Pd , Agustinus Sudarsono. Turut serta dalam rombongan Wakil Ketua DPRD Kukar H Alif Turiadi,SE dan beberapa staf Setwan.

Rombongan diterima Kasub Bag Tata Usaha Imbo Alwi. SKM serta para dokter, perawat, tenaga medis dan Kepala Desa Muara Badak Baru Nasruddin. Pertemuan dilaksanakan di ruang rapat Puskesmas Badak Baru, Sabtu (7/12/2019).

Imbo Alwi mengatakan sangat berterima kasih atas kedatangan anggota komisi IV DPRD Kukar yang salah satunya membidangi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta wakil ketua DPRD Kukar yang merupakan politikus Gerindra. "Ini suatu kebanggaan tersendiri bagi saya, para dokter, perawat dan semua masyarakat Muara Badak," ungkapnya.



Baharuuddin ketua komisi IV DPRD Kukar (Foto: murdian)
Sejak dibangun 18 tahun yang lalu Puskesmas Badak Baru sekelas rumah sakit tipe D, mempunyai luasan 734 meter persegi serta memiliki beberapa tenaga dokter yang meliputi dokter umum dan dokter gigi, ditambah beberapa orang perawat dan bidan.

Puskesmas Badak Baru salah satu Puskesmas Induk yang mempunyai ruang rawat inap dengan dilengkapi dengan Laboratorium, Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Kesehatan Anak, Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), kesehatan Gigi, dan Pengobatan Umum.

Selama ini yang menjadi kendala adalah ruangan terasa panas karena pendingin ruangan (AC) telah terpasang tapi daya listrik sangat terbatas hanya 650 KWh sehingga daya listrik tidak mampu. "Kami juga belum memiliki generator listrik ketika ada pemadaman listrik puskesmas menjadi gelap gulita, kami juga membutuhkan penambahan musala, rumah dokter dan bidan dan perawat, selama ini mereka tinggal sangat jauh dari puskesmas, kasihan tidak semua perawat dan dokter yang ada bersetatus ASN dan gaji mereka belum ada kenaikan walau mereka sudah Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)," katanya.



Dokter dan Perawat keluhkan gaji rendah (Foto: murdian)
“Kami juga sangat banyak mendapat keluhan dari masyarakat terkait masalah rujukan pasien, selama ini kita merujuk pasien ke rumah sakit Kota Bontang dan Kota Samarinda ini memerlukan jarak tempuh yang cukup lama, kami mohon agar Muara Badak bisa dibangunkan fasilitas Rumah Sakit Rujukan yang representatif, ini bukan hanya masyarakat Muara Badak saja tapi ini konek dengan Kecamatan Marangkayu dan Anggana karena sangat dekat," ujar Imbo Alwi

Sementara itu, Baharuddin mengatakan sangat mengapresiasi apa yang menjadi usulan dan keinginan masyarakat Muara Badak. "Peningkatan status itu harus kita lakukan untuk pelayanan kesehatan secara maksimal. Khususnya dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat," katanya.

Ia mengatakan dalam suatu negara pelayanan publik bidang kesehatan merupakan salah satu hal vital yang harus dipikirkan dan direncanakan secara matang sebab akan berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyatnya sendiri. “Memperbaiki tingkat kesehatan rakyat secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerja para sumber daya manusia (SDM) di dalam suatu negara. Secara perlahan juga akan mempercepat laju pembangunan negara itu sendiri," ucapnya.

“Terkait dengan usulan aspek pelayanan rumah sakit ini bukan usulan yang baru namun sudah lama diusulkan sebelum kami menjadi anggota DPRD, tapi kami melihat bukan terkendala masalah penganggaran, tapi ini terkendala masalah lahan yang belum klir oleh sebab itu kami di komisi IV mohon agar disiapkan dulu lahan yang ada agar persoalan-persolan tidak timbul di belakang hari nanti," ungakap Baharuddin (mur) (mur/yontan)