DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: DPRD Bondowoso dan DPRD Minahasa Tenggara Kunjungi DPRD Kukar
post

DPRD Bondowoso dan DPRD Minahasa Tenggara Kunjungi DPRD Kukar


Didik Agung Eko Wahono,SE ketika pimpin pertemuan di ruang banmus (Foto: yeni)
HUMAS DPRD, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara kembali menerima kunjungan kerja (Kunker) dari dua DPRD diantaranya DPRD Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur dan DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara

DPRD Kabupaten Bondowoso dipimpin langsung Sutri Yono selaku ketua komsi III DPRD Bodowoso dan di ikuti 12 orang anggota beserta staf sekwan, Sedangkan DPRD Kabupaten Minahasa Utara yang dipimpin langsung wakil ketua DPRD Minahasa Utara Katrien Mokodaser didampingi 10 orang anggota komisi I dan Staf Khusus DPRD Minahasa utara

Rombongan kedua DPRD di terima langsung Didik Agung Eko Wahono,SE selaku wakil ketua DPRD Kukar dari partai PDI Perjuangan ditemani M. Andi Faisal, S.Si selaku ketua komisi III dan didampingi beberapa anggota komisi III dan dihadiri beberapa Kepala SKPD Pemkab Kukar, di ruang banmus DPRD Kukar , Pukul 13,00 wita, Selasa 25/2/2020

Didik Agung mengatakan adapun prihal terkait Kunker Komisi III DPRD Bondowoso selain ingin mempererat silaturahmi komisi III DPRD Bondowoso ingin shering terkait pembangunan Infrastruktur dan Destinasi wisata.



Ketua Komisi III DPRD Kukar M Andi Faisal (Foto: yeni)
Begitu pula dengan DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Optimalisasi fungsi pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan menyaring aspirasi masyarakat .

Terkait dengang Destinasi wisata dikukar , Didik menuturkan Destinasi yang ada di Negara Indonesia pertama kali dari kukar dimana kita ketahui kerajaan tertua bangsa ini berasal di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Kerajaan Mulawarman
Diperkirakan, kerajaan kutai muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Kerajaan tersebut dibangun pada abad ke-4, dengan bukti ditemukannya tujuh buah prasasti Yupa. Lebih tepatnya kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur atau dekat kota Tenggarong, di hulu sungai Mahakam.

"Selain wisata sejarah kukar juga masih banyak wisata lainnya seperti Bukit Bengkirai, Jembatan Repo-repo, Pulau Kumala, Ladang Budaya dan Wisata Edukasi lainnya". Ungkap Didik

M Andi Faisal menambahkan kukar ini tanah keramat dimana cikal bangsa ini berasal dari kukar, kukar saat ini setelah beberapa kali pemekaran masih mempunyai luas wilayah 27.263,10 km² dan luas perairan sekitar 4.097 km² yang dibagi dalam 18 wilayah kecamatan dan 225 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 626.286 jiwa.



Rombongan dua daerah di ruang banmus (Foto: murdian)
Kalu dibandingkan wilayah solo 140 kali kali kota solo baru sama dengan wilayah kukar, kukar sangat luas, APBD Kukar besar Rp5,6 triliun terlihat cukup besar tapi dilihat dari luasan wilayah 27.263,10 km² dan luas perairan sekitar 4.097 km² yang dibagi dalam 18 wilayah kecamatan dan 225 desa/kelurahan ini sangat jauh dari harapan.

Keberadaan antara kecamatan dan desa kita sangat berjauhan, infrastruktur kita belum terkoneksi dengan baik, jika kita ingin melakukan kunjungan ke kecamatan yang paling ujung itu bisa memakan waktu sampai dua hari jika kita mengunakan kapal.

Daerah kami mempunyai pendapatan PAD hanya Rp464.097 miliar, dana perimbangan Rp.4,411 trilun, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah Rp.823.380, belanja 5,973 triliun, terdiri belanja tidak langsung Rp2,5 triliun, belanja langsung Rp3,430 triliun, sedangkan pembiayaan derah kita Rp275.000 miliar.

“Pada Agustus 2019 Kemarin Presiden Ir. H. Joko Widodo memutuskan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), Tepatnya Sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara, Syukur Alhamdulillah dana pembangunan di kukar sedikit meningkat “. Ucap Faisal
(mur/yeni)