DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Asisten I Pemkab Kukar Buka Forum Diskusi Bahas Pelestarian Cagar Budaya Kerajaan Mulawarman
post

Asisten I Pemkab Kukar Buka Forum Diskusi Bahas Pelestarian Cagar Budaya Kerajaan Mulawarman


Asisten I Pemerintahan dan Kesra Kukar Akhmad Taufik (Foto: murdian)
HUMAS DPRD - Asisten I Pemerintahan dan Kesra Kukar Akhmad Taufik Hidayat membuka acara Forum Diskusi yang dihadiri Kepala Badan Peneliti dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) H Akhmad Hardi Dwi Putra, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diwakili HM Saidar, Camat Muara Kaman Drs H Surya Agus, MM serta para Kepala Desa.

Dalam kegiatan itu juga hadir Badan Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur DR Muslimin AR, Anggota DPRD Kalimantan Timur Ely Hartati Rasid, Anggota Komisi IV DPRD Kukar di antarannya Kamarur Zaman, Ir Yusmardani, Aini Faridah, H Saparuddin Pabonglean dan Khoirul Mashuri.
Forum diskusi ini disamping melibatkan kalangan eksekutif, legislatif juga melibatkan kalangan akademisi Mulawarman selaku peneliti, tokoh masyarakat, tokoh adat dan lembaga adat .



Kabupaten yang memiliki sejarah yang tidak dimiliki oleh daerah lain (Foto: murdian)
Dalam sambutannya, Akhmad Taufik Hidayat mengatakan sangat mengapresiasi terselenggaranya FGD, Kabupaten Kutai Kartanegara merasa bangga karena memiliki kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri sekitar abad ke 5 masehi. Sebagai bukti tentang sebagai kerajaan Hindu tertua adalah prasasti berbentuk Yupa dari batu yang berjumlah tujuh buah bertulis huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta, yang menerangkan bahwa raja pertama bernama Kudungga, dan mencapai masa keemasannya saat dipimpin Raja Mulawarman, dengan kerajaan dengan wilayah kerajaan yang luas dan rakyat hidup sejahtera.

“Sebagai Kabupaten yang memiliki sejarah yang tidak dimiliki oleh daerah lain di indonesia seharusnya menjadikan motivasi untuk membuat terobosan dan inovasi untuk kemajuan di kabupaten Kukar khususnya di bidang pariwisata yang secara langsung maupun tidak langsung mendongkrak kemajuan perekonomian masyarakat khususnya di kecamatan Muara Kaman ini," ungkapnya

Cagar Budaya kerajaan Mulawarman selain sebagai wisata edukasi juga sebagai wisata religi, ini dibuktikan dengan banyaknya waga Hindu yang datang baik dari wilayah Kalimantan Timur maupun datang secara langsung dari Provinsi Bali, hal ini mereka lakukan karena mereka menganggap leluhur mereka ada di Muara Kaman ini.

Pemerintah Kabupater Kutai Kartanegara berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya untuk meneliti, menggali melestarikan dan melestarikan situs-situs kerajaan Kutai yang ada di Muara Kaman, melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diimpelementasikan oleh SKPD terkait.

“Melalui kegiatan FGD tentang pengelolaan museum lesong batu yang di laksanakan hari ini saya berharap sinergitas yang positif antara SKPD, dan Masyarakat Muara Kaman dapat terjalin dengan baik dan harmonis, dengan tujuan yang sama-sama untuk memajukan pengelolaan museum, sehingga memberikan kemajuan bagi Kabupaten Kutai Kartanegara dan Masyarakat Muara Kaman," ucap Taufik (mur)