DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Masih Banyak Objek Budaya dan Produk Budaya Muara Kaman Belum Terakomodir
post

Masih Banyak Objek Budaya dan Produk Budaya Muara Kaman Belum Terakomodir


Kamarur Zaman saat ikut hadir dalam dialog FGD (Foto: murdian)
HUMAS DPRD, Surya Agus selaku Camat Muara Kaman mengucapkan rasa terima kasih atas terselenggara dialog terkait Cagar Budaya Kerajaan Mulawarman di Kec Muara kaman, kami dari aparat kecamatan sangat mengapresiasi atas terselengaranya Forum Diskusi yang digagas Kepala Badan Peneliti dan Pengembangan Daerah (Balitbangda).

Kami selaku pimpinan wilayah kecamatan juga merasa senanag dengan kehadiran Pimpinan OPD teknis, Anggota DPRD Provensi, Anggota Komisi IV DPRD Kukar dan Para Akademis yang bisa hadir pada FGD.

Dengan banyaknya kehadiran pada dialog FGD, Ini suatu kehormatan dan kebangaan kami atas dukungan dan penguatan dalam pengelolaan situs bersejarah yang ada di muara kaman, yang tidak dimiliki oleh daerah lain yang ada di indonesia.
Muara Kaman punya situs sejarah yang tidak boleh dilupakan, Situs Muara Kaman diketahui sebagai Potosejarah di Nusantara. hingga saat ini penelitian situs muara kaman masih dilanjutkan baik pusat, maupun upt dan juga dinas terkait.



Masukan dan saran tokoh adat dan masyarakat muara kaman sangat diperlukan (Foto: murdian)
Kami juga berharap situs yang masih ada hendaknya dilakukan penataan kembali, untuk menata ini kita tidak bisa melakukannya sendiri tanpa dukungan berbagai pihak, agar situs yang masih tersisa bisa dipelihara
Di dalam Forum Diskusi kami juga mengharapkan 7 Batu Yupa yang dulu ada bisa dikembalikan ke museum muara kaman, saat ini yang ada hanyalah replika, dan yang tidak kalah penting lagi infrastrukturnya juga harus dibenahi.

Terutama dari wilayah SP sampai Muara Kaman, ini jalan provinsi yang selama ini kondisinya cukup meperihatinkan dengan adanya FGD hari ini kita berharap agar Ely Hartati Rasida selaku perwakilan masyarakat kukar yang duduk sebagai anggota DPRD Provinsi dan anggota DPRD Kukar dari dapil II Tenggarong Seberang, Sebulu dan Muara Kaman agar bisa mendorong dan mengawal agar infrastruktur yang ada bisa di perbaiki.

“Dengan terbukanya semua akses dan adanya kenyamanan bagi pengunjung, ini bisa mendongkrak kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, dengan adanya peningkatan kunjungan tarap hidup dan pertumbuhan ekonomi masyarakat pasti meningkat”. Ucap Surya Agus.

Kamarur Zaman selaku anggota komisi IV DPRD Kukar mengatakan merasa bangga lahir di muara kaman, karena memiliki makam Syekh Al-Habib Mustan Bin Muhammad Bin Ali Al-Magribi , Muso Bin Salim (Pahlawan Nasional Putra Muara Kaman) dan sejarah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri sekitar abad ke 5 masehi.

“Masih banyak objek / budaya dan produk budaya yang masih belum Terakomodir dalam daftar kekayaan budaya Kutai Kartanegara ditambah lagi Legalitas dari Museum belum ada, sejak dibangun dan Museum Lesong Batu Muara Kaman ini belum ada SK penetapan dari Bupati, begitu juga Museum Kayu Tua Himba yang ada di Waduk Suka Rame, Tenggarong”.Ucapnya

“Dimana legalitas dan pengelolaan ini sangat penting karena ini berkaitan dengan anggaran, jika legalitas jelas kami selaku anggota dewan bisa mengawal dalam segi anggaran ketika rapat anggaran dengan Pemerintah Daerah nantinya”.Kata Kamarur Zaman (mur)