DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Jadi Salah Satu Penyumbang PAD Terbesar, Tak Jadikan Anggana Mudah Miliki Jembatan
post

Jadi Salah Satu Penyumbang PAD Terbesar, Tak Jadikan Anggana Mudah Miliki Jembatan


Heri Asdar,SE anggota DPRD kukar (Foto: murdian)
TENGGARONG- Komisi III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara kembali menggelar rapat dengar pendapat untuk mediasi lanjutan pembangunan jembatan di Kecamatan Anggana, Senin (24/5/2021).

Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi III M Andi Faisal didampingi anggota Komisi III, Hj Mitfahul Jannah, Zulfiansyah, Junadi dan Ketua Fraksi Golkar Heri Asdar yang merupakan dewan berasal dari Dapil III yakni Kecamatan Anggana, Muara Badak & Marang Kayu .

Berpredikat sebagai salah satu kecamatan penghasil dan penyumbang terbesar PAD Kukar, nyatanya tak menjadikan Anggana sebagai daerah yang mendapat porsi pembangunan yang prioritas. Nyatanya usulan jembatan sejak jaman Bupati Almarhum Syaukani HR hingga saat ini, urung juga terealisasi.

"Anggana ini menjadi penyumbang terbesar bagi Kutai Kartanegara, kami sudah memporsikan yang luar biasa bagi Anggana tapi realisasinya sampai bulan Mei belum ada tanda-tanda pembangunan itu makanya kita undang semua stakeholder yang ada.

Ini bukan kita mencari kesalahan tidak, tapi kita berharap semuanya bisa berkomunikasi baik level desa kecamatan OPD teknis sampai ke jajaran pemangku kebijakan," kata Andi Faisal kepada awak media usai memimpin rapat, Senin (24/5/2021).

Politisi Golkar ini mengungkapkan jembatan yang rencananya dibangun di Desa Anggana ini merupakan obyek vital sebagai akses utama yang menghubungkan masyarakat Desa Anggana, Desa Sungai Meriam, Desa Kutai Lama, Desa Handil Terusan dan bisa berkoneksi dengan Kecamatan Muara Badak. Selain itu pula diujung Anggana ini ada makam keramat yang merupakan salah satu tokoh pendiri Kutai Kartanegara dan berbagai macam yang dianggap sakral untuk menjaga kearifan budaya lokal dan sejarah peradaban Kutai.

"Disamping itu pula para ulama-ulama pun menggunakan akses jalan itu untuk berziarah. Bahkan kami pun kemarin ingin berziarah ya bingung, karena tidak ada jembatan nya, jembatan yang ada selama ini yakni milik Pertamina sudah dibongkar karena perbaikan berat namun belum terbangun hingga saat ini," ungkapnya.

DPRD tentu akan mengawal proses ini sampai selesai, diharapkan Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BPKAD dan OPD lainnya diminta untuk melakukan percepatan.
"Jadi harapannya perencanaan sudah selesai di dua tiga Minggu ini walaupun kontrak belum selesai namun fisik cepat dilaksanakan, target kita di awal Juli itu ada tiang pancang sudah berdiri. Kita dengar sendiri kepala desa tadi sempat menyuarakan kalau ini tidak terlaksana maka isu-isu lama akan muncul kembali entah itu ada pemisahan dari Kutai Kartanegara ataupun juga masyarakat Anggana akan berdemo ke kita, kita malu," terangnya.

Ical sapaan akrabnya menegaskan, sebenarnya DPRD disini sudah bertanggungjawab mengerjakan tupoksi dalam hal penganggaran, harusnya ini tindak lanjut nya di wewenang OPD eksekutif, nyatanya tetap juga harus didampingi terus.

"Kita akan mendampingi supaya balance siapa yang menyumbang agak besar maka dia juga mendapatkan porsi yang agak besar juga. Nilainya 15 miliar, ya kecil saja dibandingkan sumbangsih Anggana bagi Kukar yang Triliunan tentu sangat kecil jadi kita ya ironis saja lah, kita inginnya agak cepat karena di bulan rentang Agustus keatas itu pasti cuaca sering hujan yang dikhawatirkan akan mengganggu pengerjaan fisik. Makanya harus cepat ini," tegasnya. (mur)