DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Tenggarong Ke-239, Diawali Dengan Ziarah Ke Makam Pendiri Kota Tenggarong Aji Imbut
post

Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Tenggarong Ke-239, Diawali Dengan Ziarah Ke Makam Pendiri Kota Tenggarong Aji Imbut


Ketua DPRD Kukar hadiri Hut Kota Tenggarong (Foto: murdian)
HUMAS DPRD, Prosesi rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tenggarong ke-239. Acara HUT Tenggarong di awali dengan acara ziarah dan tabur bunga di makam Aji Imbut bergelar Sultan Muhammad Muslihuddin, Raja ke-15 Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura (1780-1816) yang juga pendiri “Kota Raja” Tenggarong, Senin (28/09/2021) di kompleks pemakaman Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebelah Museum Mulawarman Tenggarong.

Acara dihadiri langsung Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI Drs.Adji Muhammad Arifin,M.Si , Wakil Gubernur Kalimantan Timur H. Hadi Mulyadi Gelar Pangeran Hadi Setia , Beserta kepala Biro Prov, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid,SE,.M.Si, Wakil Bupati H. Rendi Solihin, Unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Sunggono, Kepala BIN Kukar, Kepala OPT, Camat Tenggarong Arfan Boma Pratama,AP, Kerabat Kesultanan dan undangan lainnya.

Rangkaian acara diawali pembacaan riwayat singkat berdirinya Kota Tenggarong oleh Camat Tenggarong Arfan Boma Pratama,AP dilanjutkan Sambutan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura disampaikan Sekretaris Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Awang Masnata Wisnata Projo, Sambutan Pemerintah Kutai Kartanegara disampaikan Wakil Bupati Kukar H.Rendi Solihin, dan sambutan Gubernur Kalimantan Timur H. Hadi Mulyadi.



Pemasangan bunga makam Aji Imbut bergelar Sultan Muhammad Muslihuddin (Foto: murdian)
H. Rendi Solihin menuturkan Memperingati HUT Kota Tenggarong selalu menjadi moment istimewa bagi kita semua. Ada perasaan bangga sekaligus haru, mengingat kembali bagaimana para pemimpin kita terdahulu, Pendiri Kota Tenggarong, Sultan-Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, beserta para Kepala Daerah dalam setiap periodenya, beliau-beliau meneguhkan tekad, mengikhlaskan waktu, tenaga dan pikiran, melaksanakan bakti mengabdikan diri, berjuang demi membangun kejayaan daerah, hingga dapat kita nikmati sampai saat ini.

“Tidak semua orang mau, mampu dan punya keberanian melakukannya. Sehingga pantaslah kiranya, kita sebagai generasi penerus, memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada mereka, salah satunya dengan melakukan ziarah dan mendo’akan mereka, semoga Allah SWT menempatkan mereka pada tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘Aalarniin". Doanya

Ziarah ke makam para pendahulu selalu dapat dijadikan momentum untuk melakukan refleksi, Introspeksi, sekaligus kontemplasi bagi setiap diri. Dalam dimensi spiritualitas, kita meyakini bahwa kekuatan dan keberhasilan yang diraih daerah ini tentunya merupakan do'a yang tak pernah putus dari para pendahulu kita.

Kita berkewajiban untuk menjaga dan melaksanakan segala tata nilai dan budaya yang telah diwariskan, serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengajak seluruh pihak untuk turut berpartispasi aktif memberikan kontribusi dan bersinergi membangun odah etam menjadi semakin baik, untuk mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia”. Ungkap Rendi.

Abdul Rasid mengatakan perayaan Hari Ulang Tahun Kota Tenggarong yang ke-239 momen yang sangat luar biasa , karena dengan usia 239 boleh kita katakan sangat tua sekali, sehingga momentum ulang tahun ini memiliki makna yang sangat penting sekali.

Harapan masyarakat kita, pembangunan Kota Tenggarong Kutai Kartanegara bisa berjalan dengan baik, dan masyarakat kukar bisa sejahtera dan berkeadilan.
Memang saat ini masih banyak yang perlu kita benahi, baik itu bidang pembangunan, maupun pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kukar ini, karena peningkatan SDM ini sangat penting sekali.

“Karena peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu kunci keberhasilan pembangunan disesuaikan dengan keberagaman aspirasi dan hambatan kemajuan kelompok masyarakat. Proses ini memerlukan suatu strategi yang menempatkan rakyat pada posisi aktif sebagai aktor pembangunan”. Kata Rasid (mur)