DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Desa Loa Duri Perlu Tambahan SLTP

Desa Loa Duri Perlu Tambahan SLTP


Ketua Komisi IV H Ali Hamdi ZA SAg, sedang menyimak penjelasan Kepala SLTP 1 Loa Janan Sukarman Baha (Foto: Agus)


Sebagai desa yang berada di wilayah kecamatan berkembang seperti Loa Janan, dengan jumlah penduduk terbesar ke dua setelah Tenggarong, Loa Duri mengalami kesulitan untuk memaksimalkan mutu pendidikan generasi penerus di daerah itu. Dengan jumlah lulusan sekolah dasar yang cukup besar, ternyata desa yang berada sangat dekat dengan ibu kota kecamatan tersebut hanya memiliki satu SLTP saja.

Hal itu terungkap dalam kunjungan singkat Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara ke SLTP Negeri 1 Loa Janan, Kamis (4/8) lalu. Kepada rombongan komisi yang dipimpin H Ali Hamdi ZA SAg, bersama beberapa anggota seperti Yayuk Sehati, Sudarto BA, H Yusrani Arran, Drs H Sutopo Gasif MPd dan H Masruni Adjus Ssos, Sukarman Bahar Spd selaku kepala sekolah menegaskan, kebutuhan akan sekolah lanjutan yang baru sangat mendesak.

Sebagai sekolah lanjutan pertama satu-satunya di desa itu, SLTP 1 telah menampung siswa melebihi kapasitasnya, pada tahun ajaran bari kali ini saja, jumlah siswa yang terdaftar di sekolah itu telah mencapai 700 orang. Apabila dibiarkan sampai tahun ajaran baru mendatang, maka akan tercipta kelebihan daya tampung yang signifikan.



Melihat-lihat ruang guru (Foto: agus)
Untuk itu pihak sekolah meminta agar, Komisi IV mau turut memperjuangkan pembangunan sebuah sekolah baru di Loa Duri. Berdasarkan pengakuan Sukarman Bahar, yang diperlukan saat ini berupa dukungan dewan agar pembangunan itu masuk ke dalam anggaran mendatang.

“Kami telah memiliki lahan yang cocok sebagai lokasi pembangunannya, demikian pula persyaratan lainnya seperti jumlah sekolah dasar di wilayah ini, telah mencapai 21 sekolah lebih,” ungkapnya.

Selain pembangunan SLTP baru, juga diusulkan mengenai penambahan lokal (kelas) dari sekolah yang ada. Alasannya agar terdapat optimalisasi penyerapan materi pelajaran dari para siswa, apabila dilakukan shift, siswa kelas sore tidak dapat menyerap pelajaran dengan baik selain waktu terbatas, konsentrasi mereka juga jauh berkurang.



Peninjauan lingkungan sekolah (Foto: agus)
Untuk penambahan lokal baru itu, diusulkan bangunan yang ada dirombak menjadi dua tingkat. Hal ini untuk memberikan ruang gerak yang lebih bagi siswa, apalagi lahan yang ada sudah sangat sempit, apabila dibangun gedung baru akan menyebabkan sempitnya halaman dan mengganggu aktivitas keolahragaan di sekolah.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Ali Hamdi menegaskan, pihaknya akan mempelajari dan meneruskan usulan itu kepada pihak-pihak terkait. Pada dasarnya pihak dewan sangat mendukung setiap upaya peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) di daerah ini. Namun semua kembali lagi pada kajian teknis pihak-pihak berkompeten dan niat pemerintah daerah, termasuk ketersediaan dana.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangan aspirasi masyarakat di wilayah ini,” tegas Ali.

(rin)