Komisi C Kabupaten Bandung Kunjungi Kukar
Sejak jaman ribuan tahun lalu, Kutai selalu menorehkan sejarah yang dikagumi oleh banyak daerah lain. Ketika seluruh kepulauan Indonesia masih tenggelam dalam masa pra sejarah, Kutai malah mendahului era sejarah dengan menorehkan berita kepada generasi saat ini, melalui tulisan di batu berbentuk yupa yang mengabarkan adanya sebuah negara kerajaan yang teratur dalam memerintah rakyat.
Seperti sejarah tersebut, Kutai Kartanegara di masa otonomi daerah yang dipimpin DR H Syaukani HR MM dan Drs H Syamsuri Aspar MM, namanya cukup kondang untuk menarik perhatian para pejabat daerah lain mengadakan kunjungan kerja. Seperti dilakukan Komisi C DPRD Kabupaten Bandung belum lama ini, memilih mempelajari berbagai keberhasilan yang ditorehkan akhirnya melakukan kunjungan kerja ke kawasan ini.
Kepada Bupati, Ketua DPRD dan beberapa Pejabat teras di lingkungan Pemkab, ketua rombongan Drs H Hilman Sukiman SIp, kepada tuan rumah menegaskan, pihaknya sangat mengagumi potensi yang dimiliki daerah ini. Bahkan pihaknya merasa iri melihat besarnya anggaran pembangunan hingga memberikan Rp2milyar perdesa, sebuah nilai yang fantastis bila dibanding anggaran Kabupaten Bandung yang hanya mencapai Rp1,1 triliun dan dana untuk desa hanya mencapai Rp50 sampai Rp150 juta perdesa.
Berkaitan denga itu, Hilman yang juga Wakil Ketua Komisi C tersebut, dalam sambutannya mengharapkan, agar pihak tuan rumah dapat sedikit menjelaskan mengenai kita-kiat membangun daerah yang dilihatnya sudah mengalami kemajuan pesat. Selain itu, keberhasilan Kukar dalam melaksanakan Pilkada yang bersih, jujur dan demokratis, sangat menggelitik untuk di ketahui, sehingga dapat diterapkan di Bandung.
Menanggapi berbagai ungkapan kekaguman tamunya, DR H Syaukani HR MM selaku Bupati menandaskan, pembangunan Gerbang Dayaku yang mulai bergulir tahun ini, adalah program tahap ke dua. Sebelumnya dalam tahap pertama pemerintah banyak berkutat pada pembangunan infrastruktur daerah, kemudian dalam tahap ke dua adalah upaya untuk mengefektifkan pembangunan.
Pengefektifan itu dimulai dengan melakukan efisiensi kinerja, pengawasan dan pembenahan aparatur pemerintahan, agar program yang digagas, dapat berjalan secara maksimal sehingga memberikan kontribusi yang nyata bagi rakyat.
Dalam pejelasan itu, Syaukani juga menyampaikan mengenai tekad pemerintahannya untuk untuk menciptakan sebuah pemerintahan yang benar-benar baik dan bersih, sehingga tercipta sebuah langkah pembangunan yang partisipatif, efisien, efektif dan akuntabel. Termasuk dalam program tersebut adalah menjunjung tinggi supremasi hukum di daerah tanpa pandang bulu.
Membuka sedikit kiat dalam membangun daerah ini, Syaukani menjelaskan, ada tiga tugas pokok pemerintahan yaitu, pembangunan di segala bidang, pemberdayaan dan pelayanan terhadap masyarakat. Semakin dekat pelayanan terhadap masyarakat maka semakin cepat dan baik hasil yang akan dicapai.
Berkaitan dengan fungsi dewan dan eksekutif, pengalaman selama membangun Kukar membuktikan, harmonisasi dewan dan Pemkab adalah sebuah modal besar untuk mencapai keberhasilan pembangunan. Legislatif menyampaikan keinginan rakyat, eksekutif menjalankan dan menyampaikannya, sehingga tercipta sebuah hubungan harmonis yang memberikan dampak positif bagi pembangunan.
(
rin)