Pemkab Berikan Penyuluhan BOS, Kepada Seluruh Kepala Sekolah
Penyaluran dana langsung kepada masyarakat, apalagi dalam jumlah yang demikian besar, memang rawan penyimpangan dan kekeliruan. Untuk mengantisipasi hal itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, kemudian melakukan penyuluhan terhadap ratusan kepala sekolah SD dan SLTP sebagai persiapan untuk menerima pengucuran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang akan dilakukan pusat dalam waktu dekat ini.
Wakil Bupati Drs H Syamsuri Aspar MM yang membuka acara tersebut di Gedung PKM (Puteri Karang Melenu), Senin (19/9). Dalam sambutannya menegaskan, berdasarkan kacamata pemerintah, penyaluran dana tersebut memang sangat rawan penyimpangan, untuk pihaknya memberikan penyuluhan dalam bentuk sosialisasi cara penerimaan dan penyaluran dana, agar tidak terjadi sebuah tumpang tindih bantuan antara yang diberikan pusat dan daerah.
Selain itu, pemerintah juga merasa berkepentingan agar dana BOS itu dapat langsung dirasakan siswa yang membutuhkan, tidak salah pengelolaan yang sering kali dilakukan pihak sekolah. Sebagai contoh ia menyebutkan, dana yang semula kucurkan pemerintah untuk diberikan langsung kepada pelajar, ternyata oleh sekolah dialihkan kepada kepentingan lain, hal ini tentu bukan sebuah hal yang diharapkan.
Dalam acara yang juga dihadiri Plt Sekkab Drs H Husni Thamrin MM, Kadisdik Drs HM Idrus SY Msi, dan beberapa pejabat teras di lingkungan pemerintahan kabupaten, Syamsuri juga mengingatkan, agar semua pihak terkait seperti kepala sekolah, dan kadisdik cabang, untuk lebih memahami dan mengetahui perbedaan antara, BOS dan bantuan Gerbang Dayaku.
Hal itu sangat penting sebagai langkah antisipatif dalam meminimalisir dan menghindari tumpang tindihnya bantuan. Apabila pihak-pihak terkait itu dapat memahami perbedaan berbagai bantuan yang diberikan, maka persoalan tumpang tindih yang sering terjadi tidak akan terulang.
Mengingat krusialnya persoalan ini, dalam sambutannya wabup sampai beberapa kali menekankan agar setiap peserta penyuluhan benar-benar menyimak apa yang akan disampaikan para pembicara. Sekecil apapun kesalahan dari kelalaian atau ketidak mengertian, akan menyebabkan hak siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan hilang percuma dan itu merupakan sebuah dosa.
Berdasarkan data dari Disdik, ada sekitar 98.466 siswa tingkat SD dan SLTP yang akan menerima BOS, sedangkan siswa SMU/sederajat yang juga mendapatkan bantuan sebanyak 2.037 orang yang tersebar di seluruh kecamatan. Adapun besarnya pengucuran BOS untuk daerah ini pada tahap pertama mencapai Rp12 milyar lebih.
Berkaitan penyuluhan yang diberikan tim khusus tersebut, setelah penyuluhan kepala sekolah SD dan SLTP, akan dilanjutkan dengan acara serupa untuk kepala sekolah SMU/sederajat yang akan diikuti seluruh kecamatan. Ada sekitar 1.500 peserta yang akan diberikan materi serupa.
Langkah-langkah pemerintah daerah ini, oleh sebagian kalangan dinilai sebuah solusi tepat untuk mengatasi alasan-alasan ‘ketiak tahuan’ ataupun belum ‘paham’ yang sering kali dilontarkan pihak sekolah, apabila ada masyarakat yang mengeluhkan tidak benarnya dana penyaluran batuan dari pemerintah.
Dengan adanya penyuluhan itu, diharapkan pemerintah di masa yang akan datang tidak segan-segan untuk mengambil tindakan ataupun melakukan pengusutan terhadap sekolah yang melakukan penyelewengan terhadap BOS maupun bantuan lainnya. Hal ini salah satu upaya untuk menjamin peningkatan pendidikan masyarakat, meskipun keadaan ekonomi mengalami krisis yang serius.
(
rin)