Jadikan Ramadhan Ruang Khusus Untuk Kreativitas dan Ibadah
 Dedi Sudarya (Foto: arsip) |
|
|
|
Kurang tepat apabila ada di antara kita masih beranggapan, setiap Ramadhan tiba, berkurang pula aktivitas kesehariannya. Berpuasa (shaum) oleh sebagian orang dianggap dapat mengurangi aktivitas, sehingga beberapa pekerjaan ada yang tertunda, dan sengaja dikurangi. Padahal tibanya bulan suci ini adalah rahmat bagi semua, tidak hanya berfungsi sebagai ajang menambah ibadah, namun juga kreativitas.
Demikian dikatakan Dedi Sudarya salah seorang anggota Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara, yang berasal dari kalangan generasi muda. Ramadhan harus menjadi sebuah ruang khusus dalam satu tahun untuk melahirkan berbagai kreativitas, yang selama ini justru terunda lantaran semua pihak banyak yang hanya sibuk mengerjakan tugas-tugas duniawi, ketika tiba saatnya bulan puasa yang ditandai dengan pengurangan kegiatan bersifat keduniaan, maka tiba pula untuk melanjutkan berbagai kreativitas dan aktivitas yang tertunda.
“Tibanya Ramadhan ini bukan berarti disambut dengan mengurangi kegiatan kita, sebaliknya semua tetap berjalan, bersama meningkatnya amal dan ibadah kita,” ungkapnya.
Secara jujur Dedi juga menegaskan, ujian di Bulan Ramadhan memang sangat berat. Tidak hanya berat dalam artian menahan hawa nafsu, namun juga berat dalam mempertahankan kualitas ibadah agar benar-benar diterima Yang Maha Kuasa. Bila menahan lapar dan dahaga masih tergolong ringan, tidak demikian dengan menahan nafsu amarah dan kebiasaan berbicara basa-basi, yang telah menjadi sifat dasar seorang manusia.
Khusus bagi kaum muda menurutnya tidak ada alasan untuk mengurangi kegiatan selama bulan suci tiba. Justru sebaliknya, saat ini merupakan ajang bagi mereka untuk memperbanyak ibadah dengan menelurkan sebuah kreativitas tinggi. Karena sebuah karya yang dihasilkan pada bulan baik, hari baik, dan dengan niat baik yang dilambari keikhlasan hati ketika menjalankan ibadah, tentu akan memiliki kemanfaatan yang tinggi bagi sesama.
Jika sebelumnya banyak generasi muda dan pelajar ketika menyambut Ramadhan yang biasanya dibarengi dengan liburan sekolah, selalu bermalas-malasan dan lebih banyak tidurnya. Maka di masa sekarang hendaknya mendapatkan perubahan dan memiliki semangat tinggi untuk memulai berbagai aktivitas.
Ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan, seperti melakukan pengajian dan membaca Qur’an, mengikuti Pesantren Ramadhan, maupun mengikuti kegiatan yang diselenggarakan beberapa organisasi kepemudaan ataupun LSM. Sudah bukan jamannya lagi bagi generasi muda Muslim yang menjalankan ibadah puasa dengan tiduran di rumah, generasi yang beriman tentu lebih produktif, imbuh Dedi.
(
sahrin)