Hasil Monitoring di Samboja, Pembangunan Gerbang Dayaku Berhasil
 Pada Pembangunan Gerbang Dayaku Tahap II, Dewan Aktif Memonitor (Foto: dian) |
|
|
|
Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Kutai Kartanegara (Gerbang Dayaku) Tahap II, harus berhasil memberikan kemakmuran dan kemajuan bagi masyarakat dan daerah ini. Untuk itu baik eksekutif sebagai pelaksana, maupun legislatif sebagai pihak penyeimbang, tidak mau kecolongan lagi. Berbagai evaluasi dan kegiatan monitoring digelar guna mendapatkan jaminan, bahwa pembangunan kali ini memang benar-benar berjalan sesuai konsep yang telah dirancang.
Seperti dilakukan Komisi Gabungan belum lama ini, rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Hj Joice Lidya tersebut, mengunjungi Kecamatan Samboja guna melihat langsung sejauh mana pelaksanaan berbagai proyek di wilayah itu. Mereka melakukan peninjauan dan dialog dengan masyarakat, guna mengetahui perkembangan dan kemajuan di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan berbagai kemajuan lainnya di bidang infrastruktur.
Dalam dialog antara dewan dan masyarakat yang dipandu Camat H Saifuddin HS, para wakil rakyat yang hadir seperti I Made Sarwa, H Hermain D BA, Marwan SP, Ir H Irwan Muchlis, Drs H Abdul Djabbar Bukran, H Abu Bakar Has, HM Syarifuddin A, dan H Masruni Adjus S Sos tersebut, banyak bertanya kepada pihak Muspika da masyarakat, sejauh mana pelaksanaan berbagai proyek yang ada di kecamatan itu.
 Meskipun Banyak Keberhasilan, Bidang Pendidikan Merupakan Kendala Tersendiri (Foto: ist) | |
|
|
Berdasarkan dialog yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut, pihak dewan kemudian menyimpulkan, secara umum pembangunan berbagai Proyek Gerbang Dayaku di Samboja sebenarnya tidak menemui kendala berarti. Hasil Monitoring juga memperlihatkan pembangunan di wilayah itu dapat dikategorikan berhasil.
H Saifuddin HS menegaskan, apabila ada kendala seputar pembangunan di wilayahnya, hal itu dapat dikatakan hanya sekitar 1 persen saja dari keseluruhan nilai proyek yang ada. Dan hal itu hanya berkutat seputar persoalan pinjaman lunak sebesar Rp5 Juta berorang, Pihak kecamatan melihat kurangnya sosialisasi dan ketetapan waktu pengembalian yang tidak jelas, adalah faktor kurang berhasilnya program tersebut.
Meskipun banyak dibumbui kabar keberhasilan pelaksanaan proyek di kecamatan tersebut, namun bukan berati Samboja lepas dari berbagai persoalan klasik lainnya. Seperti masalah pendidikan, Muchlis yang merupakan Kadiknas Cabang setempat, menegaskan, untuk bidang penyiapan generasi penerus ini, pihaknya masih memerlukan penambahan beberapa infrastruktur, seperti lokal baru.
Ditambahkannya, ada beberapa sekolah yang memerlukan penambahan lokal baru, seperti SDN 032 Selok Api-Api, SDN 034 Karya Merdeka, SDN 012 Sungai Seluang, SDN 023 Lampe Sungai Siring, SDN 017 Sungai Merdeka dan SMAN 1 Samboja. Diantara sekolah-sekolah itu, SDN 017 jumlah muridnya mencapai 300 orang yang melebihi kapasitas tampung di sana.
Sekolah-sekolah itu memerlukan penambahan maupun perbaikan lokal, selama
ini mereka banyak yang melaksanakan proses belajar mengajar, hanya dipisahkan oleh sekat-sekta triplek antara kelas yang satu dengan lainnya. Apabila tidak segera diatasi dengan membuat lokal yang memenuhi standar, dikhawatirkan Samboja akan mengalami penurunan kualitas intelektual di masa datang. (
arin/murdiansyah)