Setahun Belum Tentu Satu Doktor
 Aswin mempertahankan Disertasinya (Foto: Murd) |
|
|
|
Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Jawa Timur termasuk ketat dan pelit dalam meluluskan mahasiswa pascasarjana. Sebagaimana ditegaskan salah satu guru besar tim penguji mahasiswa pascasarjana Unibraw, Prof Dr MS Idrus MSc, dalam setahun dua tahun belum tentu satu mahasiswa yang lulus menjalani ujian disertasi doktornya.
Aswin sendiri dalam menit-menit menunggu dimulainya membacakan ringkasan disertasinya yang memiliki ketebalan hampir 400 halaman di hadapan 7 penguji, sempat terlihat grogi. Disertasi yang ia siapkan setahun lebih dan melakukan penelitian beberapa bulan di Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim itu, betul-betul dibaca dan dipelajari oleh tim penguji, karena itu para penguji rata-rata hafal halaman perhalaman dengan isi tulisan ilmiah Aswin. Bahkan para penguji, menyebutkan disertasi Aswin merupakan disertasi paling lengklap dan paling tebal di antara disertasi mahasiswa pascasarjana yang pernah mengikuti ujian di Unibraw. Tim penguji mengaku perlu berminggu-minggu membaca disertasi tebal tersebut.
 Aswin di Podium (Foto: Murd) | |
|
|
Hingga begitu Aswin sebagai promovendus dicecar berbagai pertanyaan berkaitan dengan isi disertasi yang ia bacakan ringkasannya, para tim penguji sepertinya tak perlu lagi membuka halaman disertasi tersebut. Aswin sendiri yang dicecar pertanyaan dengan tepat memberikan jawaban dan penjelasan. Bahkan penguji menilai jawaban dan penjelasan Aswin sangat tepat dengan apa yang ada di disertasi tebalnya.
Sebelumnya, Aswin sempat terlihat gugup, namun ia berupaya tenang duduk di kursi tunggu promovendus di bagian luar ruangan penguji. Begitu namanya dipanggil penguji untuk maju membacakan ringkasan disertasi, suara Aswin mengalir tenang disaksikan sekitar 200 undangan, termasuk para dosen unikarta dan pejabat teras Pemkab Kukar.
Tetapi sebelumnya mulut Aswin terlihat bergerak-gerak, ia melafalkan ayat-ayat Quran selama menunggu panggilan ke podium. Selama menunggu itu pula, Aswin yang perokok berat itu, pada saat menunggu ujian tidak merokok. Tampaknya ia ingin berkonsentrasi tanpa diganggu oleh keinginan merokok.
Kurang lebih 4 jam, peyampaian disertasi dan ujian gelar doktor untuk Aswin itu selesai. Wajah Aswin terlihat sedikit basah keringat. Para penguji kemudian bersidang sekitarr 15 menit. mereka bersidang di ruangan tertutup. Usai sidang. Para penguji masuk kembali ke ruangan ujian, lantas pengumumkan hasil persidangan tim penguji. Suasana terasa lengang. Ketegangan tampak di wajah Aswin dan seluruh kerabatnya yang hadir, termasuk para undangan. Begitu dalam keheningan itu terdengar Prof. Dr MS Idrus MSc membacakan hasil keputusan tim penguji, yang menyatakan HM Aswin Lulus dengan predikat sangat memuaskan sebagai doktor ilmu ekonomi yang secara tunggal mengikuti ujian disertasi hari itu. Suasana masih juga hening, Aswin sendiri sempat terpukau beberapa detik dengan suasana hening itu.
Melihat situasi itu, Idrus sebagai anggota tim penguji kembali menegaskan melalui pengeras suara, bahwa Aswin lulus. Baru Aswin turun dari podium dan melakukan sujud syukur di samping podium. Tepuk tangan pun riuh. Kerabatnya dan beberapa undangan sempat menyeka mata masing-masing yang berkaca-kaca lantaran terharu.
Aswin patut berbangga hati. Lulus dengan predikat sangat memuaskan. Apalagi lulus secara tunggal dalam ujian disertasi ini. Dengan demikian, saudara Aswin memiliki hak menyandang gelar doktor,ujar Prof Dr Idrus yang selanjutnya menyebut nama Aswin dengan mendahulukan gelar doktornya (Doktor Aswin, Red).
Bahkan disebutkan, bahwa gelar doktor bidang ekonomi ini tergolong masih jarang dimiliki, artinya masih langka di negeri ini. Untuk itu kepada Doktor Aswin, sebagai alumni pascasarjana Unibraw, betul-betul bersungguh-sungguh dalam mengembangkan dan mengamalkan ilmu tersebut sebagai peruwujudan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Sementara itu, Prof Dr Djumilah Zain SE yang dalam hal ini sebagai promotor penguji disertasi Aswin sekaligus dosen pembina, berpesan, agar Doktor Aswin tidak hanya melakukan penelitian mengenai fiskal dengan pendekatan balanced scorecard di kalangan kinerja pemerintah kota dan kabupaten, juga hendaknya melakukan pendekatan dan penelitian serta kajian ilmu ekonomi yang skalanya lebih luas. Bila perlu penelitian ini tidak hanya terbatas pada sampel tiga provinsi di Kalimantan, yakni Kaltim, Kalsel dan Kalteng, hendaknya juga Kalbar, karena di Kalimantan saat ini terdapat empat provinsi. Bila memungkinkan, lakukan penelitian di kepulauan lain di luar Kalimantan supaya kelak hasil penelitian itu bisa disumbangkan sebagai perbaikan tatanan ekonomi untuk masyarakat yang skopnya lebih luas.
Sedangkan Dr H Syaukani HR SE MM berpesan seraya juga mengingatkan kepada Doktor Aswin, bahwa cita-cita pemerintahan Kukar selain mensejahterakan rakyat secara merata, juga menjadikan rakyat cerdas di banyak bidang. Ini tentu tugas orang-orang yang cerdas termasuk Doktor Aswin untuk bersama-sama mencerdaskan rakyat khususnya di Kukar yang kini berpenduduk lebih dari 525 ribu jiwa. Rata-rata pendidikan masyarakat Kukar tamat SD. Diinginkan rata-rata pendidikan ini meningkat, melalui programn wajib belajar 12 tahun, hingga kelak rata-rata pendidikan masyarakat tamat SLTA. (
kon)