|
 |
Warta DPRD: Persiapan Percepatan Bandara Loa Kulu
Persiapan Percepatan Bandara Loa Kulu dprdkutaikartanegara.go.id - 04/01/2006 12:19 WITA
 Suasana Rapat Dewan dan Eksekutif, Pembangunan Bandara Adalah Cita-Cita Bersama (Foto: Sahrin) |
| | |
Keinginan Kabupaten Kutai Kartanegara untuk memiliki bandara sendiri, merupakan tekad serius yang tidak mungkin ditawar-tawar lagi. Guna mewujudkan cita-cita tersebut, Selasa (3/1), jajaran legislatif dan eksekutif melakukan hearing. Sekaligus melihat presentasi dengan instansi terkait, hal itu dilakukan untuk mengetahui, sejauh mana persiapan yang telah dilakukan, sekaligus sebagai ajang untuk mengatur langkah strategis selanjutnya, agar pada Maret 2006, pembangunannya dapat dimulai.
Dalam pertemuan yang dipimpin langsung Ketua DPRD H Bachtiar Effendy, dan Sekretaris Kabupaten, Drs Husni Thamrin, Wakil Ketua DPRD Ir HM Yusuf As, legislatif banyak memberikan pertanyaan, kepada Dinas PU, Bappeda, Bapedalda, dan Pertanahan. Mereka meminta klarifikasi langsung, kepada instansi bersangkutan, mengenai langkah-langkah persiapan pembangunan, baik teknis maupun non teknis.
 Sesion tanya jawab, Klarifikasi Eksekutif Penting Bagi Dewan, Sebagai Wakil Rakyat (Foto: Sahrin) | | | |
Berbagai pertanyaan terlontar dari Ketua dan Anggota DPRD, meminta penjelasan seputar cakupan kerja konsultan, apakah telah meliputi survey dan tes landasan atau belum. Yusuf AS dalam pertanyaannya, meminta kejelasan, dari semua langkah dan persiapan, sektor mana yang paling rawan dan dapat menghambat proyek raksasa tersebut.
Pertanyaan juga dilontarkan Ketua Komisi I, Ir Marten Apuy. Ia mempertanyakan proses perijinan, dan rencana pinjaman lunak (shoft loan), bagaimana mekanisme pencairannya, mengingat shoft loan tersebut merupakan utang luar negeri, yang cukup besar (sekitar 3 Juta Dolar/tahun), apakah hal itu telah dikonsultasikan dengan Menkeu. Demikian pula mengenai masalah penggunaannya, disarankan kepada proyek-proyek skala prioritas.
 Tampak Seluruh Anggota Dewan Serius Menyimak Penjelasan Eksekutif (Foto: Sahrin) | | | |
Pertanyaan dan saran selanjutnya datang dari, Dedi Sudarya, dan I Made Sarwa. Keduanya mengulas permasalahan seputar penggunaan soft loan, seperti pembangunan sekolah unggulan berbasis IT, dan perpanjangan landasan pacu. Ada keinginan agar lebih panjang dari run way yang telah dimiliki Balikpapan.
Terhadap berbagai pertanyaan tersebut, eksekutif yang banyak diwakili Kadis PU, Ir Sugyanto menjelaskan, mengenai berbagai langkah persiapan, telah dilakukan percepatan. Pihak konsorsium yang ditunjuk sebagai desainer arsitektur, telah melakukan tugas rancang bangun, dan kini pekerjaan tersebut telah mencapai 25-60 persen.
Sugyanto menambahkan, Master Plane pembangunan bandara, meliputi penghitungan listrik bandara, air, dan berbagai rencana percepatan lainnya. Seperti desain topografi yang akan diusahakan percepatannya Januari atau Februari, dan percepatan pembebasan tanah yang akan digunakan untuk run way.
Dari semua aspek tersebut, persoalan paling rawan adalah perijinan, karenanya pihak pengembang dan unsur terkait lainnya telah melakukan berbagai langkah, agar proses perijinan tersebut selesai tepat waktu. Hal ini penting, karena seperti dipertanyakan Marten Apuy, proses perijinan mencapai 15 lebih. Dari ke 15 ijin tersebut, ada tiga yang paling krusial, dan mempengaruhi keberhasilan dalam mendapatkan restu dari Jakarta (dishub).
Ketiga ijin tersebut meliputi, ijin penetapan lokasi, ijin pembangunan, dan operasi. Apabila ketiga jenis perijinan ini berhasil dilalui. Maka diyakini akan memudahkan Kutai Kartanegara dalam memperoleh restu. Sampai saat ini, berbagai langkah yang dilakukan telah mencapai tahap-tahap untuk mendapatkan perijinan pembangunan bandara, bersaing dengan Samarinda, Kutai merasa siap hingga 99 persen lebih.
Berkaitan dengan penggunaan dana soft loan, sebagai pendukung bandara. Sugyanto menegaskan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah perencanaan dan persiapan. Soft loan nantinya akan diarahkan pada pembangunan infrastruktur jalan, di Ulu Mahakam, pembangunan sekolah, sarana kesehatan, dan rencana pengembangan pasar Tangga Arung, dan pembangunan rumah kaum veteran.
Untuk infrastruktur jalan, PU akan mengkosentrasikan diri pada pembangunan jalan tembus Muara Belayan dan Ritan Baru di Tabang. Sekolah akan dilakukan pembangunan gedung baru, renovasi dan upaya membangun SMU Unggulan berbasis IT. Sedangkan untuk sarana kesehatan, akan dibangun sebuah rumah sakit mini di Kecamatan Kota Bangun, beberapa puskesmas induk dan pembantu, serta direncanakan renovasi RSUD AM Parikesit.
Berkaitan dengan proses pencairan dan soft loan, Kutai Kartanegara tidak perlu khawatir, meskipun pinjaman luar negeri, namun prosesnya berada di tangan PT Anugerah Mandiri Sejahtera (AMS). Perusahaan inilah yang menjadi mitra lokal Pemkab, sedangkan urusan pinjaman luar negeri ada di tangan PT AMS, secara profesional perusahaan tersebutlah yang melakukan bisnis dengan donatur di luar negeri.
Mendengar penjelasan, dari eksekutif, Dewan memberikan support agar pekerjaan besar tersebut dapat terlaksana tepat waktu. Legislatif juga mengingatkan, agar instansi terkait bekerja secara maksimal. Tidak dapat dipungkiri, bandara adalah kebutuhan utama daerah ini dan merupakan sebuah proyek prestisius, yang menjadi cita-cita seluruh rakyat Kutai Kartanegara.
Hadir dalam pertemuan, beberapa Anggota Dewan dari lintas komisi, seperti Suwaji, Rusliandi, Idrus Tanjung, Suryadi, Rachmat Santoso, Abdul Sani, Hermain D BA, Sudarto, dan H Syarifuddin. (arin)
|
|
|
 |
 |
|
 |
|
 |
|
|
 |
|
Pimpinan dan Segenap Anggota DPRD Kukar

Selamat Ulang Tahun Ke 43 AKBP HERI ROSENA SH,. S.I.K,.M.SI Kapolres Kabupaten Kutai Kartanegara |
|
|
|
|
 |
Fotografer: murdian |
|
|
|