DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: DPRD Prihatinkan Desa Lebak Mantan

DPRD Prihatinkan Desa Lebak Mantan


Tampak Sutopo Gasip Bersama Anggota Lainnya di dalam Pusban (Foto: hanaf)
Secara administratif, desa Lebak Mantang berada dalam wilayah kecamatan Muara Wis. Namun, pada monografi, desa ini berdekatan dengan wilayah kecamatan Muara Muntai dan juga kecamatan Kota Bangun. Desa yang juga menjadi lokasi transmigrasi lokal ini memiliki kurang lebih 200 kepala keluarga, dengan jumlah kurang lebih 1000 jiwa. Dengan mata pencaharian utama sebagai petani.

Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara pada kunjungan kerja kali ini juga ingin melihat secara langsung bagaimana pembangunan yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat di desa Lebak Mantan.

Memasuki kawasan desa Lebak Mantan, maka terbentang sebuah jalan yang tidak mulus sebagaimana jalan poros yang menghubungkan hingga ke Kutai Barat. Kondisi jalan yang berlubang, dan jika hujan deras maka akan mengakibatkan becek, bahkan tidak cukup memungkinkan untuk bisa dilalui.

Menurut Syahrul, Pjs Kepala Desa Lebak Mantan, kondisi tersebut tentu saja sangat mengganggu. Aktivitas bekerja mereka menjadi terganggu. Meskipun ada beberapa jalan yang menghubungkan desa dengan jalan poros ataupun ke desa-desa lainnya, namun kondisinya tetap sama. Untuk menanggulanginya, maka secara swadaya masyarakat melakukan beberapa perbaikan, meskipun kemampuan mereka cukup terbatas.

“Jika hujan deras, maka ada beberapa bagian jalan yang tertutup Lumpur. Belum lagi terkadang sungai di bawahnya meluap, sehingga masyarakat tidak bisa lewat,” ungkap Syahrul, yang didampingi oleh Syarhansyah Ketua BPD, dan Jurni AS, Sekretaris Desa Lebak Mantan.



Pusban yang sayang jika tidak diterurus (Foto: hanaf)
Perkembangan ataupun pembangunan di desa Lebak Mantan ini boleh dikatakan tidak begitu pesat. Hanya saja sedikit terbantu dengan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Bantuan community development (comdev) atau bina desa yang diterima masyarakat berupa pengadaan air bersih.

Pada kesempatan itu, Komisi IV DPRD Kutai Kartanegara juga mengunjungi Puskesmas Pembantu (Pusban). Ironisnya selama dua tahun terakhir ini, Pusban tersebut tidak berfungsi sebagaimana harapan masyarakat Lebak Mantan sebagai tempat untuk berobat. Halaman Pusban serta fasilitas di dalamnya tidak terurus. Meskipun beragam obat serta peralatan kesehatan di Pusban tersebut masih ada, namun anggota Komisi IV khawatir telah kadaluarsa dan tidak bisa digunakan lagi.

Keadaan tersebut sangat ironis. Padahal secara fisik bangunan puskesmas tersebut masih sangat layak untuk digunakan. Menurut Syahrul selama tidak ada petugas kesehatan, Pusban hanya digunakan sewaktu-waktu, misalnya untuk kegiatan posyandu atau PIN. Hanya saja petugas kesehatan enggan untuk bertugas di desa ini. Alasannya pun terdengar klise, yaitu letak desa Lebak Mantan yang jauh jika dibandingkan desa-desa lainnya serta kondisi infrastruktur berupa jalan yang tidak baik.

Namun Komisi IV tidak cukup menerima jika alas an tersebut yang dikemukakan. Karena tugas untuk melayani masyarakat ada kewajiban semua pihak, seharusnya permasalahan-permasalahan teknis seperti kendala pada infrastruktur bukan dijadikan alasan untuk tidak menjalankan tugasnya.



Yayuk Sehati bersama masyarakat Lebak Mantan di halaman Pusban (Foto: hanaf)
“Jika ada masyarakat yang memerlukan pertolongan medis dengan segera, maka tidak ada pilihan lain untuk segera membawanya ke Tenggarong ataupun ke Kota Bangun,” jelas Syahrul saat ditanya anggota Komisi IV mengenai kondisi tersebut.

Hal tersebut tentu saja sangat bertentangan dengan prinsif-prinsif Gerbang Dayaku yang telah dicanangkan oleh pemerintah Kab Kutai Kartanegara. Di mana baik pemerintah, Masyarakat dan Investor Swasta dalam proses pembangunan secara berkesinambungan dan jajaran Eksekutif dan Legeslatif Kabupaten Kutai Kartanegara telah sepakat menciptakan satu model pendekatan pembangunan yang menitik beratkan pada pengoftimalan pemberdayaan semua fungsi, unsur, elemen dan seluruh aset daerah yang sinergi untuk membangun Kutai Kartanegara.

Dalam mendukung program pemerintah daerah, maka seluruh elemen masyarakat harus melakukan sebuah action yang nyata untuk mendukung Gerbang Dayaku yang ada di seluruh kecamatan yang ada di dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Dan untuk membuat sempurna program ini tentunya perlu sebuah proses yang panjang. Hal-hal teknis yang menjadi kendala akan dievaluasi dan diadakab perbaikan-perbaikan, guna meyelaraskan pembangunan yang adil, dan kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah kabupaten Kutai Kartanegara.

Sementara untuk permasalahan pendidikan di desa ini, pihak pemerintahan desa mengungkapkan bahwa cukup baik. Mereka cukup terbantu dengan adanya PTT yang banyak membantu kegiatan belajar mengajar (KBM). Hanya saja, mungkin perlu diperhatikan juga bangunan sekolah serta fasilitas lainnya yang perlu ditingkatkan lagi.
(hnf)