Hasil Kunjungan Kerja Komisi I dan IV ke Kabupaten Bogor (II)
Demi hari esok yang lebih cerah, Pemerintah Bogor tidak pernah berhenti menata dan membangun wilayahnya. Penyempurnaan ke arah pemerintahan yang baik (good government) terus menerus dilakukan, diantaranya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Pertumbuhan ekonomi terus dipacu dengan membanguan hubunganh yang harmonisi antara pemerintah, masyarakat dan swasta.
NAMA Kabupaten Kukar di mata pejabat Pemerintah Bogor sudah tidak asing lagi. Kesan yang dimunculkan mereka yang pernah berkunjung, cukup harum, Kukar merupakan salah satunya kabupaten yang cukup wah. Besarnya APBD yang dimiliki, membuat pembangunan Kukar cukup pesat. Bahkan nama Bupati Kukar Drs H Syaukani HR dengan Program Gewrbanga Dayaku tampaknya mereka sudah hafal betul.
“Bukankan beliau juga Ketua APKASI,” kata mereka.
Anggota Dewan mempertanyakan strategi pembanguan di Bogor dalam kerangka menciptakan masyarakat madani bila di Kukar terkenal dengan Program Gerbang Dayaku. Salah satunya pembangunan Kabupaten Bogor dirancang dengan mengoptimalkan kemampuan setiap wilayahnya. Caranya, Bogor dibagi 3 wilayah yakni Pembangunan Bogor Barat, Pembangaunan Bogor Tengah, Pembangunan Bogor Timur yang masing-masing memiliki karakteristik perbeda. Bogor Barat diarahkan menjadi pusat pertumbuhan pengembangan kegiatan pertanian, pusat kegiatan industri termasuk agroindustri, pariwisata, perdagangan dan pertambangan. Bogor Tengah diarahakan menjadi pusat pertumbuhan pendistribusian barang dan jasa serta pengembangan wilayah. Sementara Bogor Timur diharapkan berfungsi sebagai daerah pembangunan industri, pertambangan, pemukiman, pariwisata, pertanian dan pelestaria SDA.
Perpedoaman pada Rencana Tata Ruang seperti itu, Bogor telah menentukan alokasi pembentukan ruang baik untuk lokasi budidaya maupun non budidaya. Perencanaan dan kegiatan yang dilakukan ini terikat erat dengan kegiatan untuk mensejahterakan masyarakat setempat dan menjaga lingkungan. Pemerintah Bogor menyadari benar, kondisi gari esok tidak terlepas dari segala yang telah dilakukan hari ini Setiap gerak harus dilakukan dengan penuh pertimbangan agar generasi mendatang dapat hidup lebih baik.
Lantas sejauh mana peran perusahaan melalui Comdev terhadap lingkungan (baca: masyarakat) yang berada disekitar lokasi seperti pertanyaan Made Sarwa? Sementara Bogor di Tahun 2002 telah mengalami pergeseran dalam struktur perekonomian dari sektor primer yakni pertanian, pertambangan dan penggalian ke sektor tersier yaitu industri pengolahan. Salah satu misi Bogor adalah penegakan supremasi hukum. Untuk mengatur perusahaan agar peduli terhadap lingkungannya, diatur dalam Perda. Mengingat sektor industri manufakur sebagai sektor modern mengambil alih perekonomian di Bogor. Industri tekstil dan garmen menempati urutan teratas disusul insdustri manufaktur seperti semen, obat-obatan, perabot rumah tangga dan pengelolaan makanan. Nilai investasi 2002 yang ditanamkan di wilayah Kabupaten yang dikepalai Bupati Agus Utara Effendi ini mencapai Rp20 triliun. 75 persen diseerap dari sektor industri menegah dan besar. Sehingga peraturan hukum lokal tersebut sangat perperan mengatur kiprah perusahaan-perusahaan.
(
GdR)