Bupati Pertama Bergelar Profesor di Tanah Air
 Syaukani Saat Photo Bersama Para Guru Besar dan Dosen Serta Muspida Kukar (Foto: Dian) |
|
|
|
Masyarakat Kukar bisa berbangga hati memiliki bupati yang sangat terdidik. Bahkan bisa dibanggakan untuk seluruh Indonesia, karena selain bergelar doctor, H Syaukani HR bupati pilihan rakyat ini kini bergelar profesor dan bisa disebut sebagai bupati pertama di tanah air yang menyandang gelar professor di usia menjelang 58.
DIKUKUHKANNYA Syaukani menjadi professor, mendatangkan banyak komentar salut atas dirinya. Misal Ketua DPRD H Bachtiar Effendi menyebutnya, ilmu tak akan pernah habis dikejar. Syaukani telah melakukan tindak nyata dalam mengejar yang namanya ilmu tersebut dan ia sangat layak mendapattkan hasilnya, hingga kini di depan namanya terpampang gelar professor. Ini sungguh membanggakan dan sangat layak diambil contoh oleh siapa saja.
Komentar manis lainnya datang dari Kepala Dinas Pendidikan Kukar, Drs. HM Idrus SY MM. “Pak Syaukani memang layak bergelar professor. Sepak terjangnya dalam upaya memajukan pendidikan di daerah ini terlihat sejak dulu. Kepeduliannya `pada dunia pendidikan amat tinggi, sehingga ia memberikan contoh agar dalam menuntut ilmu jangan pandang usia. Tua muda hendaknya tidak menjadi pertimbangan di dalam mengejar ilmu,” ujar Idrus.
DIKUKUHKAN
 Penandatanganan Jabatan Guru Besar Ilmu Ekonomi pada Fakultas ekonomi Unikarta (Foto: Dian) | |
|
|
Syaukani yang juga Rektor Unikarta Tenggarong, Kamis (9/2) menerima predikat tertinggi dalam jenjang gelar di perguruan tinggi yaitu Profesor. Gelar ini diterbitkann berdasarkan surat keputusan (SK) pengesahan Mendikbud RI Prof Dr Bambang Sudibyo MSc baru-baru ini.
Pengukuhan gelar profesor bagi Syaukani yang difokuskan dalam bidang ilmu ekonomi ini dilakukan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah 11 Kalimantan, Banjarmasin Ir Hj Darni Subari MS. Menurut Kabag Humas Pemkab Bahrul S Sos MM acara pengukuhan gelar profesor bagi Syaukani dilakukan dalam acara sidang senat terbuka. Sidang ini dipimpin Sekretaris Senat Unikarta Tenggarong Ir H Arifin Masud MM yang juga menjabat Pembantu Rektor I Unikarta Bidang Pendidikan. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan SK Mendikbud RI dan riwayat hidup Syaukani.
Setelah itu Syaukani di tengah sidang senat ini akan menyampaikan orasi ilmiah dilanjutkan dengan acara puncak yaitu pengukuhan guru besar untuk Syaukani oleh Kopertis Wilayah 11 Kalimantan Dra Hj Darni Subari MS. Usai dikukuhkan dilakukan penanda tanganan berita acara pengukuhan dilanjutkan doa dan penutupan sidang Senat serta diakhiri dengan ucapan selamat.
 dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutai Kartanegara (Foto: Dian) | |
|
|
Menyinggung tema orasi ilmiah yang nantinya akan disampaikan Syaukani dihadapan sidaing senat terbuka ini menurut Kabag Humas Kukar Bahrul hingga saat ini kami belum mendapatkan judulnya. “Yang jelas berkaitan dengan masalah ekonomi baik dari dari sudut pandang lokal dan nasional serta internasional”. Dengan diraihnya gelar professor oleh Syaukani ini berbagai komentar dari tokoh masyarakat di Kukar sempat kami himpun diantaranya Dekan Fekon Unikarta Tenggarong DR Iskandar MSi menurutnya Syaukani memang tegar dan gigih dalam menimba ilmu pengetahuan. Hal ini mungkin dimaksudkan sebagai motivasi bagi bawahannya untuk selalu menuntut ilmu.
Sementara Direktur Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE) Tenggarong yang juga Ketua DPD KNPI Kukar Hj Rita Widyasari S Sos MM sekaligus juga anak kedua dari pasangan Syaukani Hj Dayang Kartini mengakui bahwa ayandanya memang bercita-cita keras ingin memiliki gelar akademik tertinggi. “Apapun yang terjadi beliau (Syaukani) ingin meraih predikat itu”. Ujarnya. Yang jelas kami sekeluarga merasa bersyukur kepada Tuhan atas keberhasilan papah ini. Katanya. Sedang Ketua MUI Kukar Kiai H Abdul Wahab Syahrani mengatakan bahwa jejak dan langkah Syaukani patut ditiru oleh generasi muda saat ini yang selalu inign menimba ilmu pengetahuan. Menurutnya Syaukani adalah umat muslim yang seperti diharapkan oleh nabi besar kita Muhammad SAW. “Seperti sabdanya tuntulah ilmu walau sampai ke negeri cina”. Dibagian lain A Wabah Syahrani juga mengutip sabda nabi lainnya yang bunyinya tuntutlah ilmu mulai dari bayi hingga kita masuk ke liang kubur. Demikian katanya. (
.(joe/kon))