Melestarikan Budaya Islami
 pembukaan MTQ di Tenggarong Seberang (Foto: pwt) |
|
|
|
Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Al Qur’an (MTQ) ke 28 yang digelar di Kecamatan Tenggarong Seberang pekan ini menjadi tontonan yang menghibur warga Kukar. Selain mengikuti dan mendengarkan alunan seni pembacaan ayat suci Al Qur’an, ajang ini juga dijadikan untuk mempererat tali silahturahmi warga muslim se Kukar.
Seluruh kecamatan turut berpartisipasi dalam acara ini dengan mengirimkan wakilnya, sehingga MTQ kali ini dikuti sebanyak 769 peserta. Merupakan hal yang menggembirakan, ditengan ksisis globalisasi dan degredasi moral, namun masih banyak generasi muda yang peduli dengan kegiatan keagamaan. Hal ini menunjukkna bahwa para pemuda tidak hanya dekat dengan kegiatan hura-hura dan bersenang-senang saja, namun juga tetap memiliki antusias yang besar terhadap pendidikan agama.
 Pawai Taaruf mengawali pembukaan MTQ (Foto: pwt) | |
|
|
Drs Suko Buono, Kades Desa Kerta Buana yang juga merupakan Ketua Pelaksana Musabaqah Tilawatil Al Qur’an, mengaku senang atas terselenggaranya MTQ. Merupakan momen yang sangat mengesankan bagi warga Tenggarong seberang. Setiap peserta dari berbagai kecamatan dapat membaur jadi satu. Seluruh kafilah yang datang ditempatkan di rumah-rumah penduduk. “Mereka bisa saling bersosialisasi,” katanya.
Pelaksanaan MTQ bagi pemerintah dijadikan sebagai agenda tahunan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari acara ini. Sebagai ajang silahturahmi dan sosialisi antar warga, moment ini juga dijadikan sebagai cara pendalaman dan pengetahuan terhadap Al Qur’an. Banayk nilai yang terkandung didalamnya yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Bukan hanya dari seni pembacaannya saja namun makna yang terkandung didalamnya.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Kukar Drs H Samsuri Aspar MM mengungkapkan bahwa melalui pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Al Qur’an merupakan sarana dalam pembentukan akhlak dan keimanan kepada Allah SWT, khususnya bagi generasi penerus. “Generasi muda menyiapkan diri dengan memiliki pondasi agama yang kuat,” katanya.
Kitab suci Al Our’an bagi umat muslim merupakan pedoman hidup. Dengan menerapkan dan mengaplikasikan setiap pesan-pesan yang terkandung didalamnya, pada kehidupan sehari-hari. Dapat memahami dan melaksanakan petunjuk-petunjuknya tanpa mengabaikan budaya dan perkembangan masyarakat. “Generasi muda kita akan terselamatkan,” kata Samsuri Aspar.
Penyelenggaraan MTQ kali ini, selain sebagai syiar agama islam sekaligus menjawab tantangan dalam menyikapi kemajuan jaman. Menghindari dampak negatif dari globalisasi agar tidak terjebak didalamnya. Dalam rangka membangun Ukhuwah Islamiah antara sesama kaum muslim. Untuk membangun rasa kebersamaan antar warga masyarakat. (
pwt)