Setelah Pertambangan, Impikan Kota Wisata
.jpg) Bupati Kukar Prof Dr H M Syaukani MM saat Berdialog dengan Para Mahasiswa IMEPI di Pulau Kumala (Foto: M Agri Winata) |
|
|
|
DARI Kota Samarinda untuk menuju Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidaklah terlalu lama. Cukup hanya hitungan menit. Melalui jalan beton sepanjang 30 Km yang naik turun bukit, tujuan ke Kota Raja terasa lebih cepat dan murah.
Jalan yang menghubungkan Samarinda-Tenggarong tersebut, jika ditempuh mengendarai roda empat cukup memerlukan waktu 30 menit. Tentu lebih cepat dibanding lewat jalan lama menyisir Sungai Mahakam, yang memakan waktu 90 menit.
Di ujung gerbang jalan masuk tampak keindahan Kukar mengintai. Keunikan daerah yang memikat tersebut; untaian jembatan Golden Gate. Jembatan yang membentang di atas aliran Sungai Mahakam dengan lebar sekitar satu kilometer, itu mirip jembatan megah di Amerika Serikat. Selain pikatan jembatan, pesona Sky Tower yang dilengkapi lift, Kereta Gantung (cable car), Arena Bermain, Taman, Pulau Kumala, Patung Perunggu Lembu Swana, dan ragam wisata lainnya, menambah polesan “wajah” Kukar kian memikat.
 Impikan Kota Wisata di Tepian Mahakam Tenggarong yang Tampak Asri pada saat Sore Hari (Foto: hans) | |
|
|
Kini perbincangan pesona wisata Kukar pun membahana. Pasca banyaknya promosi ke luar daerah hingga keluar negeri, nama Kukar pun makin tenar. Seperti, belum lama ini (8/4), tema kota wisata, itu mengundang perhatian Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia (IMEPI) se-Indonesia, yang berkunjung ke daerah ini.“Kami ingin mendengarkan paparan tentang kota wisata di daerah ini,” tutur Angga Perwira, saat berdialog dengan Bupati Prof Dr H Syaukani HR MM, di Lamin Miau, Pulau Kumala, Tenggarong. Kukar yang terkenal dengan sejarah kerajaannya dan pesona wisata baharinya, menyedot perhatian mahasiswa yang datang dari berbagai daerah tersebut. Yang tak kalah menariknya, Kukar disebut-sebut sebagai tempat bersejarah di negeri ini, yakni setelah ditemukannya situs purbakala di Muara Kaman, “Karena itu, kami sekalian belajar tentang sejarah Kutai,” jelas Angga, yang juga ketua panitia pelaksana rapat kerja IMEPI.
Syaukani dalam dialog yang bertema “Mewujudkan Tenggarong sebagai Kota Wisata,” itu mengungkapkan, pengembangan pariwisata di daerah ini telah menjadi bagian program Gerbang Dayaku. Keberadaan obyek wisata akan sangatlah penting untuk dilestarikan. “Sektor pariwisata dapat meningkatkan pendapatan Kukar,” jelasnya. Syaukani juga menegaskan, langkah pengembangan pariwisata di daerah ini akan dapat mengurangi ketergantungan daerah terhadap potensi alam yang tidak dapat diperbahrui.
“Kekayaan alam yang tidak dapat diperbahrui (unrenewable resources) itu kelak akan habis”, tegas Syaukani. Pernyataan Bupati yang kini berusia 58 tahun, itu sangatlah beralasan. Sektor pariwisata ke depan memiliki prospek cerah. Jika hanya mengharapkan sektor pertambangan tidaklah cukup. Strategi pengembangan obyek wisata ke depan diharapkan menjadi aset, setelah pertambangan.
 Mahasiswa IMEPI saat Mendengarkan Paparan Kota Wisata oleh Bupati Kukar (Foto: M Agri Winata) | |
|
|
Nama Kukar tidak hanya tenar dengan keindahan wisata alamnya, tapi Kukar juga terkenal sebagai daerah yang memiliki jejak sejarah Kerajaan Hindu tertua. Bahkan hingga kini peninggalan adat istiadat dan budaya kerajaan (Kutai ing Martapura) tersebut masih dapat dijumpai dalam acara-acara adat. Dan menariknya, peninggalan seperti situs purbakala yang ada di Kecamatan Muara Kaman turut menjadi sorotan bernilai bagi daerah ini. “Itu peninggalan bersejarah yang hingga kini masih banyak dikunjungi wisatawan,” terang Syaukani dihadapan sekitar 50 Mahasiswa IMEPI.
Dialog interaktif yang dihadiri mahasiswa berbagai peguruan tinggi se-Indonesia tersebut, Syaukani juga memaparkan, perlu penunjang untuk memberdayakan sektor pariwisata di Kukar. Pembangunan infrastruktur, seperti: jalan, jembatan, bandara, telekomunikasi, dan yang lainnya, akan terus diupayakan. Ini sangat strategis untuk menunjang kebaradaan wisata di daerah ini. “Percepatan sarana infrastruktur tersebut akan mempercepat pengembangan pariwisata di Kukar,” tegas Bupati, yang juga Guru Besar Ilmu Ekonomi, Universitas Kartanegara (Unikarta), Kukar. (
gu2n)