DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Jago Merah Lantakkan Desa KBU

Jago Merah Lantakkan Desa KBU


Warga KBU Melihat-lihat Rumah-Rumah Mereka Yang Telah Jadi Puing-Puing (Foto: murdiansyah)
Bencana kebakaran kembali terjadi di Kutai Kartanegara, kali ini yang menjadi korban amukan si jago merah tersebut adalah warga RT 10, Desa Kota Bangun Ulu (KBU). Api mulai berkobar dari rumah salah seorang warga, sekitar pukul tujuh, Kamis malam (4/5), dan baru dapat dipadamkan beberapa jam setelahnya. Akibat musibah itu, 44 rumah warga menjadi arang dan 141 jiwa terpaksa mengungsi ke posko darurat, atau ditampung pada rumah sanak saudaranya.

Belum diketahui dengan pasti awal mula bencana, namun beberapa orang menyebutkan, sumber api berasal dari Genset yang meledak di salah satu rumah warga. Rupanya si empu rumah ingin mengisi bahan bakar ke dalam tangki genset, namun terlalu dekat dengan lilin, sehingga terjadi loncatan api dan meledak.



Wakil Ketua Komisi IV, Sutopo Gasif, Menyerahkan Bantuan Kepada Camat (Foto: Murdiansyah)
Sebagai respon atas kejadian tersebut, DPRD Kutai Kartanegara, melalui Komisi IV langsung turun ke lokasi musibah, untuk memberikan semangat terhadap warga yang terkena bencana. Para wakil rakyat dipimpin Sutopo Gasif SPd MPd tersebut, mengaku prihatin dan sangat mengerti kesulitan warga, atas nama lembaga mengucap rasa duka yang mendalam, dan berharap semoga para korban tabah, dalam menghadapi cobaan tersebut.

Pada kesempatan itu, Sutopo yang didampingi beberapa anggota Komisi IV seperti; H Syarifuddin, H Yusranni Arran, dan H Jabbar Bukran serta Kasubag Humas Protokol DPRD Nurhayati Touristiany Ssos tersebut, menyerahkan bantuan untuk para korban yang diterima langsung Camat M Syamsie Juhri, berupa 100 Kg Beras, 30 duse mie instan, 50 Kg air mineral, 5 duse the celup, 10 jerigen minyak makan, dan 5 kotak sarden kaleng.



Setelah Melihat Besarnya Bencana, Rombongan DPRD Photo Bersama Di Lokasi (Foto: murdiansyah)
Dalam pernyataan usai memberikan bantuan di lokasi bencana, Sutopo menegaskan, selain berduka atas kejadian itu, pihaknya juga meminta kepada Pemkab agar merespon dengan cepat, sehingga ujian yang dialami warga dapat segera diatasi. Saat ini masyarakat korban, tentu merasa syok dan memerlukan perhatian yang mendalam dari para pemimpin, sehingga melalui cobaan itu dengan sukses.

Menyikapi maraknya bencana kebakaran di beberapa kecamatn akhir-akhir ini, pihaknya mengingatkan agar seluruh masyarakat, berhati-hati terhadap bencana api. Bencana hendaknya dihindari, dengan cara mensiasati sumbernya, dan melakukan pencegahan maksimal agar musibah tidak meluas.
Menarik kesimpulan atas besarnya efek amukan si jago merah, setiap kali terjadi kebakaran, Sutopo menyarankan agar Pemkab dapat menyiagakan, sebuah unit pemadam kekabaran skala kecil di kecamatan. Hal itu guna merespon secara cepat apabila terjadi bencana, selama ini pemadam kebakaran hanya ada di kabupaten, sehingga musibah di kecamatan tidak tertangani dengan baik.

“Kami melihat perlunya sebuah pemadam kebakaran yang standby di kecamatan-kecamatan yang jauh dari ibu kota kabupaten,” tandas Sutopo.

Selain itu untuk mencegah kejadian serupa, pasca bencana hendaknya ditangani dengan baik, berupa relokasi ke tempat yang sesuai dan pembuatan tata ruang untuk pemukiman padat. Selama ini, sertiap musibah yang membawa banyak kerugian, selalu ditandai dengan tidak efektifnya tata ruang setempat. Rumah terlalu padat dan jalan tidak memadi untuk berlalunya kendaraan besar seperti truck PMK.

Guna berjalannya imbauan itu, rencananya Komisi IV akan mengadakan koordinasi dengan instansi terkait, dan akan mendesak agar ada penanganan pasca bencana yang terperinci dan terpogram. Termasuk di dalamnya desakan agar disediakan sebuah pemadam kebakaran pada tiap kecamatan.

“Melihat dari berbagai kejadian, banyaknya kerugian hampir selalu disebabkan tidak maksimalnya upaya pemadaman, karena itu kami menilai Sudah saatnya kecamatan memiliki pemadam kebakaran,” pungkas Yusrani Arran.
Selain dari DPRD, bantuan juga berdatangan dari berbagai pihak, baik perseorangan maupun organisasi. Berdasarkan catatan di Posko Kebakaran, ada beberapa pengusaha asal setempat yang telah memberikan bantuan, seperti H Syahrunsyah (H Alung) dan Sempekat Keroan Kuta (SKK). (rin/dian)