Uluran Tangan Fraksi PDI-P Korban Kebakaran
 Anggota F-PDIP Tinjau Lokasi Kebakaran (Foto: ab) |
|
|
|
Musibah kebakaran yang meluluh lantahkan 44 rumah warga Kota Bangun Ulu mengundang keprihatinan Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kutai Kartanegara. Ketua Fraksi Soedarto BA, bendahara Ir Martin Apuy didampingi Penasehat Fraksi Hj Joice Lidya menyerahkan bantuan sembako seperti susu, 17 dos mie instan, bahkan 20 karung beras . Bantuan ini diberikan sekedar meringankan beban sekelumit warga yang kebetulan menjadi korban keganasan “si jago merah”
“Musibah itu terjadi belum lama yakni tanggal 4 mei, menjelang berkumandangnya adzan magrib, tentu masih melekat di benak kami bersama betapa kami hanya berjibaku menapat satu persatu menjadi arang,” tutur Roni Faslah SE, bendahara Pos Penampungan setempat
 Bukti Shoheh KBU Pasa Di Sapa Si Jago Merah (Foto: ab) | |
|
|
Tampak samar dari raut muka warga tengah baya itu suatu berkas rasa pilu. Namun dia senantiasa mengembangkan senyumannya, entah mungkin karena alasan menyembunyikan ungkapan perasaan yang sebenarnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Kebakaran, tercatat 446 rumah warga hangus “dicubit” api. Total rumah masyarakat Kecamatan Kota Bangun yang ludes setara dengan 51 kepala keluarga atau 162 jiwa dan terpaksa harus mengungsi. Meski musibah ini tidak menelan korban jiwa, dipastikan kerugian material hinga ratusan juta rupiah.
“Terima kasih banyak atas segala bantuan yang telah kami terima dari Anggota fraksi PDI-Perjuangan. Kami berjanji akan mempergunakannya dengan sebaik mungkin dan tepat sasaran,” tutur Ketua Posko Kebakaran H Kharil Anwar.
Tidak lupa anggota dewan juga menghimbau kepada korban kebakaran supaya lekas bangkit dari jurang keterpurukan. "Bersedih boleh saja, asal jangan keterusan sampai melupakan apa yang semestinya ditunaikan dalam alur cerita kehidupan ini," tutur Hj Joice.
Wakil Ketua DPRD ini juga menghimbau kepada warga Kota Bangun untuk bersabar dan menyerahkan semua kejadian ini sebagai serpihan dari ketetapan, yang menjadi rahasia ilahi yang mutlak.
"Musibah adalah satu ketetapan Tuhan untuk menguji sampai batas mana kemantapan iman seorang hambanya. Bersabar merupakan kunci emasnya. Biarlah secuil cobaan ini mengalir dalam kehidupan, ada baiknya dipetik hikmak yang tersirat didalamnya. Karena Tuhan sangat mustahil menguji hambanya, tanpa mengkalkulasikan terlebih dahulu sampai batasan mana mereka mampu menerimanya.
Manusia memang cuma berusaha dan berdoa, Tuhanlah yang berhak memutuskan semuanya. Warga Kota Bangun yang tertimpa musibah ini diyakini tidak akan berlangsung lama, sederetan bantuan dari berbagai pihak yang datang pada siang itu yakin bahwa warga akan cepat berbenar diri kembali, guna mengarungi “cerita’ yang sempat tertunda. Marilah sama-sama kita segenap tumpah darah Kutai Kartanegara untuk menggandeng tangan, serta merapatkan barisan.
“Suatu pekerjaan akan cepat selesai bila dikerjakan bersama dari pada ditangani oleh seorang saja, dan sebatang lidi itu rawan patah dibandingkan dengan segenggam sapu,” petikan yang di sadur kosa kata tempo dulu
(ab)