DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Unjuk Rasa Tepis Provokasi

Unjuk Rasa Tepis Provokasi


(Foto: pwt)
Lebih dari 40 unsur masyarakat berunjukrasa di Kantor DPRD Kukar. Selebaran dan poster menghujat Syaukani disikapi. Masyarakat diharap jangan terprovokasi dengan isu miring yang dapat mengganggu keamanan daerah ini.

SEJUMLAH elemen masyarakat mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis pekan lalu. Para pengunjukrasa yang berjumlah lebih dari 40 unsur masyarakat itu datang dari berbagai wilayah Kukar. Dalam orasinya, demonstran yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Kukar (KMK) menuntut pihak legislatif lebih serius menyikapi pelbagai fitnah dan kesan pembusukan politik terhadap Prof DR Syaukani HR SE MM.

Koordinator lapangan (Korlap) KMK, Muhib Bin Ali yang ditemui Garda Rakyat disela-sela kesibukannya mengatur barisan pengunjuk rasa mengungkapkan, hujatan yang menerpa Syaukani sangat menyakitkan masyarakat Kukar. “Kami ingin oknum yang menyebarkan selebaran fitnah terhadap bupati agar disikapi serius oleh DPRD, Polres dan Kejaksaan,”ujarnya.

Unjuk rasa tersebut merupakan tidak lanjut dari hasil hearing antara Komunitas Pemuda Kukar, DPRD, Polres dan Kejaksaan Kukar yang berlangsung Rabu, 29 Mei 2006. Isi dengar pendapat itu meliputi: penyikapan terhadap sekelompok yang melakukan provokasi, pembunuhan karakter, fitnah, hujatan serta pelbagai tuduhan melalui selebaran, sepanduk terhadap Bupati Syaukani yang dianggap dapat memperkeruh kondisi Kukar.



(Foto: dar)
“Kami tidak ingin keadaan Kukar yang dikenal aman dan tenang selama ini berdampak rusuh akibat arus isu miring yang menerpa Bupati Syaukani,”tutur Muhib. Menurutnya, penghujatan dan pelemparan fitnah oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat Kukar harusnya tidak terjadi. Apalagi hingga menghembuskan selebaran berbau provokatif terhadap masyarakat. “Kondisi ini tentu jangan kita biarkan, sebab dampaknya pada kemanan daerah ini,”tambah Muhib.

Menanggapi proses hukum yang dijalani Bupati Syaukani, Muhib menyatakan, biarkan hukum berjalan pada mekanismenya, prosedur dan aturan mainnya.”Kami tidak ada maksud mencampuri jalannya aturan hukum terhadap Syaukani,”jelasnya. Dan fokus kami, lanjutnya, menjadikan Kukar tetap aman dan damai dari ragam isu miring yang menyusup di daerah ini. “Kami cinta damai dan ketenangan di Kukar”.



(Foto: hans)
Ketua DPRD Kukar, H Bachtiar Effendi yang menemui perwakilan dari berbagai unsur masyarakat itu, menyatakan sikap dan salutnya terhadap aspirasi yang disampaikan para pengunjukrasa.”Saya sangat mendukung gerakan ini,”ungkapnya. Bachtiar juga mengingatkan, masyarakat hendaknya jangan mudah terprovokasi dengan isu dan hembusan fitnah dari kelompok yang tidak bertanggungjawab. “Mari bersama-sama kita jaga ketenangan di Kukar,”himbaunya. (gu2n)