DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Anggota Dewan Diserbu Pencari THR

Anggota Dewan Diserbu Pencari THR

Dari 40 anggota DPRD Kukar yang setiap hari kerja berada di kantor dewan di Tenggarong, ternyata hanya 2 anggota yang diserbu oleh masyarakat pencari THR maupun infag. Kedua anggota dewan tersebut H Bachtiar Effendi dan H Setia Budi, keduanya sama-sama dari Partai Golkar.

Sebagaimana dipantau sepanjang siang kemarin, ratusan warga yang datang dari berbagai desa di Kukar, antri menunggu mendapatkan amplop berisikan uang, antara Rp50 ribu hingga Rp250 ribu yang mereka sebut sebagai THR. Bahkan banyak di antaranya antri sambil mengendong bayi. Umumnya masyarakat tersebut dari kalangan dhuafa yang memang sudah mengenal Bahtiar dan Setia Budi sepanjang pelaksanaan Pemilu 2004.

“Kami datang ke kantor dewan ini tak lain ingin mendapatkan rejeki untuk berlebaran besok,” kata seorang warga, Maimunah (34) yang datang dengan bayinya kemarin. bahkan ia mengaku sejak pagi sekali sudah berada di kantor dewan, hingga siang sekira pukul 13.00 belum juga mendapat giliran memperoleh amplop THR.

Karena hanya dua anggota dewan yang diserbu oleh ratusan pencari amplop THR, maka yang terlihat hanya dua pintu yang berjejal dengan antrian. Antrian untuk Bahtiar Effendi berada di pintu Ketua DPRD, karena Bachtiar merupakan ketua dewan sehingga antarian terjadi di depan pintu ketua. Sedangkan Antrian untuk Setia Budi, terjadi di depan pintu Fraksi Golkar karena Budi merupakan ketua fraksi.

Seperti terlihat sepanjang siang kemarin, di depan dua pintu tersebut penuh sesak dengan warga, sehingga berbagai aroma menyebar dan tercium. Para pencari THR diminta masuk satu persatu, kemudian setelah mendapatkan THR langsung keluar melalui pintu yang lain.

Mengapa hanya dua anggota dewan yang diserbu pencari THR? Itu tak lain, ketika masa kampanye Pemilu 2004, dua nama H Bachtiar dan Setia Budi memang merupakan pemilik massa yang sangat besar dibanding caleg-caleg lainnya, lebih-lebih di zona mereka, Tenggarong, Loa Kulu dan Loa Janan. Pada saat Pemilu, Bachtiar dan Setia Budi mendapatkan suara tertinggi, bukan saja di Kukar tetapi di seluruh Kaltim. Khusus Bachtiar, perolehan suaranya tertinggi di Indonesia. Karena banyak memiliki massa pemilih di zonanya, maka dua nama itulah yang melekat bagi para memburu THR tahun ini. Selain itu, kedua nama tersebut di kalangan masyarakat memang dikenal cukup dermawan, sehingga masyarakat terutama yang tergolong dhuafa lebih suka memilih mereka berdua dibanding anggota dewan lainnya.

Ketika dikonfirmasikan kepada Bachtiar maupun Setia Budi mengenai “penyerbuan” pencari THR, keduanya sama-sama mengatakan, dalam kesempatan Ramadan ini ingin berbagai rejeki yang telah diberikan Tuhan. “Allah memberi rejeki melalui kami untuk hamba-hambanya yang lain, maka kami dengan ikhlas menyisihkan rejeki tersebut untuk sesama,” kata Bachtiar.

Kendati hanya dua anggota yang diserbu pencari THR, secara individu anggota lainnya juga berbagi rejeki melalui cara mereka masing-masing. Misalnya HM Ali Hamdi dari PKS, menyisihkan 100 persen uang THR-nya yang Rp2,5 juta untuk dibagi-bagikan kepada para pekerja pembersih gedung dewan yang belum menerima gaji hingga beberapa bulan.
(kon)