DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Batubara Perbesar Kontribusi PAD

Batubara Perbesar Kontribusi PAD


Batu Bara: Masih menjadi SDA primadona Kukar (Foto: gu2n)
ADA yang menggembirakan di sektor pertambangan batubara dalam memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kukar. Dalam dua tahun ini sektor itu dalam menyumbang PAD terus membaik, dari Rp4 miliar pada 2004/2005, kini sampai Juni 2006 naik menjadi Rp8 miliar.

“Ini merupakan kemajuan yang sangat baik,” kata Bupati Kukar Prof DR H Syaukani HR dalam ekspose 365 hari (satu tahun pertama) tugasnya sebagai bupati. Ekspose itu disampaikan pekan lalu di hadapan 40 anggota DPRD di Tenggarong.

Syaukani mengaku bangga dengan terus membaiknya kontribusi di sektor pertambangan untuk PAD. Semua itu tentu berkat kecakapan aparatur di Dinas Pertambangan yang memang penuh konsentrasi menykapi soal kontribusi ini. Hendaknya kinerja seperti ini bisa ditiru oleh instansi lain, terutama yang bertanggung jawab dalam menjalankan perda-perda yang berkaitan dengan kontribusi untuk PAD.

Sektor pertambangan dan energi secara umum memang masih merupakan primadona dalam memberikan kontribusi bagai PAD. Pertambangan pengolahan minyak mentah dan gas bumi di sepanjang pantai timur Kukar. Misal PT Total, produksinya 16.439 juta barel pertahun. Gas Alam cair yang dikelola PT Badak NGL, di Muara Badak berproduksi 10.371 juta Mcf. Kemudian produksi berbagai perusahaan pertambangan termasuk batubara mencapai 21.925 juta ton pertahun. Ditambah galian C juga memberikan pemasukan sangat berarti bagi PAD.

MENINGKAT
Dari nilai APBD yang didapat setiap tahunnya-pun selalu meningkat. Tercatat pada APBD tahun 2005 senilai Rp 2,7 trilyun dan pada tahun 2006 APBD mencapai Rp 3,1 trilyun.

Melimpahnya SDA yang terkandung di daerah ini, menarik banyak investor untuk menjalin kerjasama. Ekploitasi pun terus dilakukan. Tercatat, pada tahun 2006 ini ada sekitar 96 pemegang Surat Keterangan Izin Peninjauan (SKIP) untuk melakukan ekplorasi. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah. Mengingat kandungan yang tersimpan masih sangat melimpah.

Penambangan dan pengolahan minyak bumi dilakukan oleh pihak swasta. Tiga perusahaan berskala besar turut ambil andil diantaranya: PT Total, PT VICO, dan PT Medco. Begitupun dengan sektor pertambangan batu bara. Ada yang berskala kecil maupun yang berskala besar turut ambil bagian. Diantaranya PT Kitadin, PT Tanito Harun, PT BEM dan masih banyak lagi, yang melakukan ekplorasi di daerah ini.

Potensi batu bara yang tersimpan mencapai 523.784 ribu m3, begitupun dengan Adesit yang dimiliki mencapai hingga 23.880 ribu m3, Granodiriorit ada 23.750 ribu m3, begitupun dengan Kaolin, Kristal Kuarga, Laterite, Lempung, batu pasir, pasir kuarsa, pasir sungai, fosfat kwarsit, batu subak, batu gamping dan emas. Menjadikan daerah ini kaya akan SDA. (kon/pwt)