Hargai Kemerdekaan RI
 Ketua DPRD H Bachtiar Effendi (Foto: dian) |
|
|
|
Negeri di kening pertiwi
Menulis aksara kemerdekaan
Dengan tintah darah
Karenanya jangan buru racun
Pada tapak-tapak penerus bangsa
Jangan buat pertiwi menangis
Berkepanjangan menggenggamkan lara
Di kepal tangannya.
DUA WAKIL rakyat, H Bachtiar Effendi dan Drs HM Yusuf AS di hari bersejarah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke-61 ini secara bersama-sama mengingatkan kembali, agar bangsa, terutama masyarakat di Kukar menghargai arti dan makna kemerdekaan.
Ketua DPRD Kukar Bachtiar Effendi Turut bersuka cita pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-61. Ia mengajak, dalam hari bersejarah ini bersama-sama memperbaiki kinerja untuk memaknai kemerdekaan yang dianugerahkan Allah.
“Betapa pahit pengorbanan para pejuang, pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Atas ijin Allah, kemerdekaan itu diwarisi bangsa ini sampai sekarang,” ujar Bachtiar.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD, Yusuf AS juga mengingatkan, agar semua masyarakat Kukar mensyukuri nikmat Allah ini. Jangan justru negeri yang kemerdekaannya ditebus dengan nyawa-nyawa para pahlawan ini tidak dihargai dengan berbuat bersama perbuatan negetif yang merusak nama bangsa.
Berkaitan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, pada 17 Agustus 2006 ini, baik Bachtiar Effendi maupun Yusuf sebagai wakil rakyat kembali mengingatkan, bahwa kemerdekaan yang dijalani hingga hari ini, hendaknya terus menerus dijadikan momentum perenungan diri, meneropong kembali sikap dan mental dalam menerima serta menikmati merdekanya bangsa yang pernah terjajah selama 350 tahun oleh Bangsa Belanda maupun oleh pendudukan Jepang.
“Semua itu perlu dilakukan, supaya kita bisa mengukur, sudah sejauh mana dan seperti apa sumbangsih kita terhadap negara dan bangsa ini,” ujar Bachtiar.
Enak puluh satu tahun usia kemerdekaan, merupakan usia yang sudah tua. Harusnya ketuaan itu dihargai dengan tindatanduk yang mengharumkan nama bangsa. “Adalah tugas kita semua mengisi kemerdekaan dengan pembangunan,” ujar Yusuf menambahkan ucapan Bachtiar.
Kemudian keduanya berpesan, khusus kepada kaum muda dan masyarakat pada umumnya, komitmen memerangai kebodohan, keterbelakangan dan ketertinggalan harus terus ditegakkan. Terutama memerangi kemungkaran dan tindak kejahatan. Salah satunya tindak kejahatan narkoba, jangan sampai patah di tengah jalan. Jangan sampai lengah dalam menghindari akibat buruk oleh narkoba.
“Dampak dari akibat buruk narkoba, bukan saja bisa membodohkan satu dua orang tetapi bisa satu bangsa. Karena itu, perang terhadap peredaran maupun penyalahgunaan narkoba harus terus diperluas,” ujar Bachtiar.
Jangan sampai terlena atau lengah dari akibat buruk narkoba ini. Sudah banyak sekali anak bangsa yang menjadi korban narkoba, baik yang berakibat pada keterbelakangan mental maupun yang direnggut maut sudah tidak terhitung. Tidak terkecuali dampak buruk terhadap perekonomian, ketenteraman hidup dan lainnya.
“Dihari bersejarah, Kemerdekaan Republik ini, hendaknya kita semua merenung kembali, sudah sebesar apa kita mengisi kemerdekaan yang ditebus dengan darah dan air mata para pejuang dan pahlawan?” (
kon)