DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Bachtiar Effendi: Belum Ada Larangan Tertulis dari Pusat

Bachtiar Effendi: Belum Ada Larangan Tertulis dari Pusat


Maket Bandara Kutai Kartanegara (Foto: istimewa)
KUKAR akan tetap membangun bandara. Keinginan itu adalah bagian vitalisasi program Gerbang Dayaku. Beri kesempatan Kukar membangunnya, jangan hanya Samarinda saja.

POTENSI sumber daya alam (SDA) yang melimpah sangat sulit berkembang tanpa adanya infrastruktur. Demikian keinginan Pemkab Kukar yang akan tetap membangun bandara adalah kebutuhan daerah, bukan sekadar keinginan belaka.

Pembangunan bandara rencanannya akan memakai landasan pacu 3500 m dan lebar 60 m. Hebatnya lagi, pesawat berbadan besar boeing 747 dapat mendarat. Memang wah, jika mendengar keinginan pemerintah daerah ini. Tidak itu saja, Prof DR H Syaukani HR MM, dalam beberapa kesempatannya, pun mengungkapkan pembangunan bandara itu bukan proyek mercusuar.”Rencana pembangunan itu adalah proyek strategis ekonomi untuk daerah ini,”ungkapnya.

Perkembangan Kukar yang pesat memang mendesak untuk memiliki bandara. Dan rencana itu sah-sah saja. Apalagi Pemkab Kukar telah menyatakan mampu untuk membiayai pembangunan lapangan pesawat tersebut.

Syaukani pun menjelaskan, pembangunan bandara tersebut adalah bagian dari vitalisasi program Gerbang Dayaku, disamping prioritas pendidikan dan pariwisata.



Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi (Foto: gu2n)
Meski saat ini rencana pembangunan bandara itu sempat mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, Bupati Kukar tersebut tetap akan memperjuangkannya. Bahkan, seperti yang banyak dilansir beberapa media lokal, dukungan pembangunan bandara di daerah ini mulai diutarakan banyak pihak. Meskipun masih menyisakan pro kontra.

Ketua DPRD Kukar, H Bachtiar Effendi, yang ditemui Garda belum lama ini, menjelaskan, hingga kini tidak ada larangan secara tertulis dari pusat pembangunan bandara di Kukar. “Jadi kita akan terus memperjuangakan lapangan pesawat tersebut,”tegasnya. “Jangan hanya Samarinda saja yang diijinkan membangun bandara, Kukar juga harusnya diberi kesempatan”. (gu2n)