DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Mutasi, Pejabat Pasang Kuda-Kuda

Mutasi, Pejabat Pasang Kuda-Kuda

CERITA perjalanan pasangan Prof.DR H Syakani HR MM dengan Samsuri Aspar S.sos MM tidak pernah lepas dari sanjung puji, setiap khalayak yang ada di Kukar maupun tamu yang sekedar mampir “minum” saja. Kebijakan untuk melimpahkan wewenang kepada kabinet berbagai aparatur, merupakan keshohehan pelaksanaan ottoda, yang bergulir sejak era milinium. Pertanyaannya, apakah aparatur tersebut benar-benar menjalankan tupoksinya sesuai dengan amanah Kaning-Samsuri? Entahlah, pribadi masing-masing saja yang mampu menjawabnya. Sekiranya seluruh Dinas (instansi), kantor, badan pemerintah, sampai tingkatan perangkat Kecamatan musti mengilhami kewenangan tersebut. Tujuannya, tentu supaya kinerja dapat efktif, langkah pembangunan tertata rapi dan terarah, serta Kabupaten Kutai Kartanegara tambah eksis, dimata nasional, apalagi manapaki kancah Dunia Internasional. Percuma juga kan, jika tongkat kesuksesan pemaparan ZBPA di Jenewa kemarin tidak dilanjutkan.

Puluhan Miliar rupiah dibayar cash guna me make-up Kutai Kartanegara, sehingga mempunyai daya tarik mempesona seperti yang sekarang ini. Tercatat, untuk tahun 2006 yang belum habis masanya ini, sudah berpuluh-puluh Kabupaten Luar Kalimantan yang kebelet ingin menyaksikan betapa indahnya Kukar apabila dilihat dengan jarak 5 cm dari kelopak mata. Mulut mereka (para anggota DPRD luar Kalimantan), tak henti-hentinya menyanjung kemolekan daerah 18 Kecamataman ini.

“Ada catatan kecil perihal kinerja dinas-dinas di Kukar belakangan ini. Dinas teknis tampak melempem, mengakibatkan beberapa permasalahan urung diselesaikan. Semestinya mereka dapat berfungsi dengan baik,” tutur Marwan Sp, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kukar.

Benarkan dinas teknis kelihatan seperti jalan ditempat? Indikasi demikian, hanya akan ditemukan jawabannya pada diri mereka sendiri. Yang jelas, APBD Kukar yang melimpah ruah, bakal sia-sia kalau terdapat “Sayap yang Patah”. Bagaimana Kukar melompat lebih tinggi, kalau sektor (dinas teknis) vitalnya tampil mandul dilapangan?

“PR besar bagi kita semua, daerah dengan APBD tertinggi se Indonesia kok bisanya lemah dalam hal mengumpulkan PAD. Bahkan, pariwisata yang juga digadang-gadang sebagai kandidat pengganti batu-bara, malah belum memberikan konstribusi maksimal,”kata Syarifuddin, punggawa komisi IV yang juga membidangi masalah pariwisata.

Lihat baik-baik dengan mata telanjang, Pulau Kumala yang begitu impressif dari Timbau (Turap, sebut “brondong” Tenggarong ), ternyata terendus secerca “nila” dalam belanga “susunya”. Asset-asset yang bertugas menebar pesona, agar para pelancor berbondong-bondong hadir, kurang arif disikapi. Akankah sektor pariwisata hilang status unggulannya? Tidak pantas manusia mendahului Tuhan, Syafuddin yakin jika dinas-dinas yang dimaksud mampu menggalakkan program-progran stategis, maka sektor pariwisata bakal terselamatkan.

“Gerbang Dayaku II itu adalah Grand Strategy nya Kabupaten ini. Namun, apa saja rencana-rencana dinas-dinas di Kutai Kartanegara? Jujur, saya belum pernah tahu soal itu,” tambahnya, melengkapi wicaranya dahulu ketika DPRD Pati berkunjung

Decy Hanariya, yang kapasisatnya sebagai mahasiswi UNIKARTA Fakultas Ekonomi turut melempar lisan ketika “fenomena” ini disodorkan padanya. Berdasarkan panjang lebar komentarnya, Decy menginginkan supaya dinas-dinas di Kukar, termasuk dinas pariwisata lekas berbenah diri, mumpung hari esok masih panjang. Lembaga eksekutif “kudu” tegas memancatau aparatnya.

“Syarat utama untuk menggalang keterpaduan demi suksesnya GD, sangat elok jika mereka yang ada di kalangan eksesutif berkenan menyempurnakan kinerja aparatur pemerintahan yang ada sekarang. Mutasi mungkin, akan menjadi pilihan utama” ujar mahasiswi yang menapaki bangku kuliah pada agustus 2005 kemarin

Kaliber Syaukani yang memenangi 2 kali pemilihan sebagai kepala , jangan dipandang sebelah mata. Lewat komentarnya diberagam media, baik cetak maupun elektronik, Syaukani mengakui kalau Kabupaten Kutai Kartangera memang menyimpan sedikit kelamahan. Istilah “no bodies perpect” memang bukanlah sembarang kata mutiara, sebab tidak ada seorang manusiapun yang dianugerahi Tuhan dengan kesempurnaan.

“Saya akan segera melakukan evaluasi, mengingat jajaran pejabat sekarang yang mulai kehilangan kepercayaan publik. THR pejabat untuk tahun ini, akan diupayakan sedemikian mungkin, agar menyentuh keseluruhan wilayah sehingga potensi daerah bisa dimanfaatkan secara maksimal,” kata Kaning yang baru saja menerima leadership award

Mungkinkah mutasi kembali bergulir? Ada item-item tertentu yang bakal dipertimbangkan bupati Syaukani, sebelum “menggenjot” roda mutasi. Setidaknya terdapat dua hal dalam diri pejabat, yang beberapa bulan kedepan diganjar red card. Pejabat yang dinilai terlampau lama mengemban statusnya, sementara hasil kerjanya nihil, sudah pasti berdiri digarda terdepan dari jurang pencopotan status pejabatnya. Sama kondisinya dengan pejabat yang kedapatan memiliki pertalian darah dengan pejabat lain (dalam satu instansi yang sama), juga musti bersiap-siap mengepak kopernya alias angkat kaki.

“Pak Bupati tidak main-main atau sekedar menebar ancaman, beliau adalah sosok yang tegas membabat alang-alang yang menghambat jalannya konsep GD II. Apalagi banyak sektor unggulan yang melongo, minim konstribusi,” puji seorang dari dinas kesehatan, yang enggan dicantumkan namanya.

Mutasi selain untuk membenahi sektor-sektor yang mandul, juga dilukiskan bagai air segar pedesaan yang mengguyur ubun-ubun, sehingga mampu menumbuhkan semangat ekstra dan motivasi yang positif, untuk menata Kukar lebih baik. 365 hari pertama, kurang greret dan selalu menuntut kerja keras dari semua element. Dan rakyat, merupakan nama yang haram ditanggalkan diantara deretan pakaian bau kecut. Pembangunan yang masih bergelit masih membuthkan sokongan upaya yang lebih dibandingkan hari yang sudah berlalu kemarin. Lampu kuning baru saja menyala, dan semua yang merasa pejabat wajib mengeri, jika sewaktu waktu didepak dari kursi empuknya. Waspadalah!

“Jika pak Bupati sendiri yang berkata demikian, pasti mutasi yang beliau janjikan akan terlaksana, tinggal menunggu saatnya saja. Jadi, belum pasti kapan bergulirnya” ucap sekkab. Husni Thamrin MM (Fachrudin A. Abdillah)