DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Optimis Perimbangan Triwulan IV Cair

Optimis Perimbangan Triwulan IV Cair

Dana APBD Kukar 2004 yang bersumber dari dana perimbangan pusat-daerah pada triwulan III telah mengucur 9 November lalu sebesar Rp320 miliar. Kini tinggal pengucuran triwulan IV, tetapi oleh sejumlah anggota DPRD kucuran triwulan IV tersebut diragukan bisa mengisi kas APBD.
"Kami ragu, pemerintah pusat mengucurkan triwulan IV. Mengapa demikian, itu tak lain tahun anggaran 2004 tinggal sekitar 40 hari lagi, Pada 1 Januari nanti sudah memasuki anggaran 2005," ungkap sejumlah anggota DPRD.

Mengingat sudah dekatnya memasuki anggaran 2005, H Irwan Muchlis selaku anggota DRD Kukar menghendaki agar pemerintah pusat terus diingatkan akan kewajibannya untuk memenuhi pengucuran dana perimbangan triwulan IV sebelum akhir Desember ini. Anggota ini mengkhawatirkan kalau-kalau triwulan IV tersebut terhapus akibat berakhirnya masa tahun anggaran 2004.

Ketika soal kekhawatiran ini disampaikan kepada Bupati Kukar Drs H Syaukani HR, yang bersangkutan malah optimis dana perimbangan triwulan IV tersebut dikucurkan pusat.

"Insya Allah, pusat memenuhi kewajibannya. Triwulan IV dana perimbangan kita usahakan tidak terhapus oleh habisnya masa tahun anggaran yang sudah di depan mata ini. Kita akan tetap berusaha untuk mendapatkannya, karena dana tersebut adalah haknya Kukar," ujar Syaukani.

Sebagaimana diketahui, APBD 2004 Kukar Rp2,9 triliun. Dari jumlah itu baru 3 triwulan yang dipenuhi pusat. Total dana perimbangan yang telah mengucur sebanyak 3 triwulan tersebut, baru sekitar 65 persen mencapai angka APBD 2004. Diharapkan sebelum akhir tahun ini, triwulan IV bisa secepatnya mengucur, hingga bisa mencapai 85 atau 90 persen dari angka APBD. Bahkan lebih diharapkan bisa mencapai 100 persen.

Syaukani juga menyebutkan dalam rancangan APBD 2005, Kukar mengalami perubahan APBD. Bila pada 2004 Rp2,943 triliun lebih, maka pada 2005 turun menjadi Rp2,534 triliun lebih. "Jadi sekitar Rp408 miliar APBD pada tahun depan ini mengalami penurunan," kata Syaukani.

Penurunan ini disebabkan adanya sumber-sumber pendapatan yang tidak memenuhi target, ditambah pendapatan yang belum dimasukkan dalam APBD 2004. Oleh karena itu mesti ada penyesuaian dalam rekening penerimaan, belanja dan pembiayaan pada APBD 2004. (ist)

(www.sapos.co.id 18-11-04)