Menimbang Even Smack Down
 Smack Down (Foto: g4tv.com) |
|
|
|
RENCANA Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menyelenggarakan even dunia Smack Down terus menuai sorotan. Tidak saja dari kalangan aktivis mahasiwa atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memprotesnya. Dari kalangan anggota DPRD Kukar pun melemparkan keritikannya. Ir Irwan Muchlis, misalkan, anggota dewan dari komisi I, mengingatkan, agar Pemkab tidak salah langkah dalam menggelar acara olahraga “adu jotos” itu. “Tapi jika memang ada yang mensponsori acaranya, ya tidak masalah, selama tidak menggunakan APBD”, tandasnya.
Sorotan pagelaran Smack Down yang rencananya akan diselenggarakan pada 24 Nopember 2006, itu juga disampaikan sebagian mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Program Konyol (GMPK). Hendy Yuzar dan Efri Novianto, yang memotori GMPK menyesalkan rencana Pemkab tersebut. Menurut mereka, even Smack Down hanya akan menghambur-hamburkan uang daerah.
“Panitia penyelenggara boleh saja mengatakan sumber uang dari sponsor, tapi kita kan tidak pernah tahu sponsor yang mana dimaksudkan panitia. Jangan-jangan nantinya dana diambil dari APBD lagi,”ujar Efri, menanggapi soal dana yang akan digunakan pihak panitia.
Hal senada juga disampaikan Hendy. Menurutnya, Pemkab hendaknya lebih banyak mengevaluasi diri atas segala kebijakannya. Saat ini saja masih banyak masyarakat miskin yang kebutuhan mereka belum banyak disentuh pemerintah daerah. Daerah ini masih banyak masyarakatnya yang belum sejahtera.”Harusnya Pemkab malu dengan kondisi tersebut,”ungkapnya.
Meskipun rencana Pemkab tersebut bagian dari promosi wisata Kukar, tetap saja perlu ada “restu” masyarakat. Pro-kontra mengenai penyelenggaraan olahraga dunia itu hal yang biasa. Apalagi dana yang akan digunakan tentu tidaklah sedikit. “Pemkab atau pihak panitia harusnya bisa lebih berpikir dan menyadari, berapa besar manfaat dan mudaratnya bagi daerah ini, jika olahraga Smack Down dipaksakan pagelarannya”tutur Husni Azhwari, warga Tenggarong. (
dian-gu2n)