DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Komisi II Perketat Pengawasan Proyek

Komisi II Perketat Pengawasan Proyek


Perjalanan Komisi II Sidak Proyek Jalan di Kembang Janggut (Foto: Murdiansyah)
BERBAGAI pembangunan infrastruktur yang kini tengah dilakukan Pemkab Kutai Kartanegara. Mulai dari pembangunan taman kota, pembangunan sekolah unggulan hingga jalan antar kecamatan, saat ini tengah berjalan. Untuk mendapkan hasil yang maksimal, Komisi II DPRD giat melakukan peninjauan ke sejumlah proyek di daerah ini.

Sesuai dengan tugas dan fungsi dewan, salah satunya adalah melakukan pengawasan. Tentunya itu harus di lakukan secara serius. Berbagai penyimpangan dapat terdeteksi secara dini. Harapannya pembangunan dapat direalisasikan sesuai dengan rencana awalnya. “Kami akan tingkatkan pengawasan di lapangan,” ujur anggota Komisi II H Abdul Sani.



Jalan Kembang Janggut - Desa Kelekat Vital Bagi Masyarakat (Foto: Murdiansyah)
Peninjauan proyek pembangunan, tidak hanya dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat, namun juga dilakukan secara mendadak. Hal ini untuk melihat secara langsung kinerja yang dilakukan instansi ataupun kontraktor. Belum lama ini, Komisi melakukan peninjauan jalan di Desa Kembang Janggut. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Kembang Janggut, Loa Sakoh, Hambau dan Desa Genting Tanah, kini baru dikerjakan 70 persen.

Semenisasi jalan yang akan dikerjakan sejauh 12,6 Km, menelan biaya sebesar Rp 44.999.951.000,- dari anggaran APBD tahun 2005. Melihat situasi dan keadaan daerah yang rawan banjr tersebut, jalan ini dibanguan dengan lebar jalan 6 meter dan ketebalan 20 Cm. Sesuai dengan rencana awal ditargetkan akhir tahun ini dapat terealisasi seluruhnya.



Komisi II Di Lapangan, Jalan Kembang Janggut - Kelekat Telah Selesai 70 Persen (Foto: Murdiansyah)
Peninjauan proyek jalan juga dilakukan di desa Kelekat. Pembangunan jalan sepanjang 14 Km ini akan dapat menghubungkan desa dengan kecamatan Kembang Janggut. Pembangunan yang dianggarkan sejak 2004, sebesar Rp 2.454.566.000,-telah selesai pengerjaannya sejah September lalu.

Namun anggota Komisi II banyak melihat ketidaksesuaian. Banyak jalan yang baru dibangun namun kondisinya sidah tidak layak. “Jalan baru namun banyak yang sudah retak-retak, hal ini akibat penggunaan campuran bahan-bahan yang tidak memadai,” ungkap Faturrahman.

Banjir yang seringkali terjadi di daerah ini, juga berpengaruh pada kondisi jalan yang dibangun. “Jalan tersebut harus dinaikkan, dan dibuat agregat sehingga pondasi jalan dapat bertahan,” ujar Faturrahman. (Murdiansyah/Purwanti)