DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Dewan Dukung Pembangunan Pelabuhan Muara Jawa

Dewan Dukung Pembangunan Pelabuhan Muara Jawa


Anggota Komisi II yang sedang mengadakan Kunjungan Ke Lapangan (Foto: Yeni/avi)
ENAM pembangunan proyek di Kecamatan Muara Jawa dan Samboja mendesak untuk segera direalisasikan. Hal ini merupakan permintaan masyarakat setempat, yang telah lama menantikannya. Komisi II bersama Dinas Pekerjaan Umum, Selasa (21/11) lalu, melakukan kunjungan ke lapangan, guna memastikan keberadaan lokasi yang dimaksud. Sehingga segera dapat dianggarkan dan direalisasikan pada tahun 2007 mendatang.

Keenam pembangunan tersebut diantaranya adalah penyelesaian pelabuhan dan terminal di Kecamatan Muara Jawa. Sementara di Kecamatan Samboja meliputi pembangunan jalan di Handil Baru Tanjung 9 sepanjang 3 Km, penurapan di Handil Baru Muara sepanjang 7 Km, seminisasi di jl Sriwangi Sidodado Sanipah, sepanjang 20 Km, dan rencana penurapan di Koala Samboja sepanjang 1 km.



(Foto: Yeni/avi)
Kedua daerah ini patut mendapat estimasi proyek, Anggota Komisi II H Abdurrahman mengungkapkan sebenarnya pada tahun anggaran 2002/2003 lalu telah dilakukan pembangunan yang dimaksud. Seperti pembangunan pelabuhan dan terminal di Muara Jawa. Dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 4 milyar, namun kenyataannya tidak dapat terselesaikan sesuai harapan. Dengan keterbatasan anggaran ini, maka kondisi pelabuhan maupun terminal tidak memadai. “Padahal masyarakat sangat membutuhkannya,” ujar Abdurrahman.

Hal senada diungkapkan Suriadi S. Hut, pelabuhan dan terminal ini, merupakan kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Kalau kondisinya seperti saat ini akan sangat menghambat aktivitas warga antar desa di Muara Jawa ini. “Sebagian besar penduduk adalah nelayan,” kata Suriadi.

Bersama Komisi II, kunjungan yang diikuti jajaran DPU seperti Kasubdin Sarana dan Prasaran Basri Hasan ST.MT, Kasi tata Ruang Ir Sulaiman Usman, Kasi Pengairan dan Irigasi Wisnu Wardhana ST.MT dan beberapa kontraktor yang terlibat dalam pembangunan fasilitas umum ini. Disepakati untuk mengakomodir kebutuhan akan fasilitas umum yang diperlukan masyarakat.

Melihat kondisi pelabuhan maupun terminal, memang tidaklah representatif. Pembangunan pelabuhan, hanya terdiri dari dermaga yang telah dimakan jaman, terdapat tiang pancang dan patok pembatas di pinggir pantai. Begitupun dengan penurapan yang dikerjakan, nampak tidak rampung pengerjaannya. Dan dangan alasan keterbatasan anggaran, maka kontraktor hanya mengerjakan semampunya saja. Hal serupa terlihat paja keberadaan terminal di sisi pelabuhan. Nampak hanya perataan tanah. Kalaupun hujan, maka bisa dipastikan terminal tidak bisa digunakan karena becek. Akibatnya taksi ataupun angkutan umum lain harus mangkal dipinggir jalan.

Sarana yang terlihat, hanyalah ruang tunggu terminal. Namun karena tidak digunakan kondisinya menjadi tidak terawat. Padahal telah selesai dikerjakan pada tahun 2004 lalu. Hal ini tentunya sangat disayangkan. “Tidak bisa digunakan, kerena belum ada serah terima dengan instansi terkait,” kata Abdurrahman.

Atas kondisi ini, Dewan mendukung agar pembangunan ini harus dilanjutkan. Bersama instansi terkait disepakati proyek ini akan dilanjutkan pada 2007 mendatang, dengan mengajukan anggran baru. “Harus diusulkan kembali,” kata Abdurrahman. (Purw)