Angka Pencari Kerja Menurun
 643 perusahaan yang menyerap 53.988 tenaga kerja, baik swasta maupun pemerintahan (Foto: dian) |
|
|
|
Ditengah dampak kenaikan BBM serta semakin terbatasnya lapangan pekerjaan, ternyata jumlah pencari kerja di Kutai Kartanegara menurun.
Sebagai daerah penghasil minyak, gas bumi, batubara dan SDA lainnya, Kalimantan Timur menjadi salah satu daerah yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Tak terkecuali di Kutai Kartanegara. Di daerah ini setidaknya terdapat 643 perusahaan yang menyerap 53.988 tenaga kerja, baik swasta maupun pemerintahan.
Dinas Tenaga Kerja Kutai Kartanegara mencatat di tahun 2006 ini jumlah pencari kerja menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tentunya merupakan suatu kejutan, mengingat ditengah kondisi perekonomian yang selalu meningkat, sehingga berdampak pada masih tinggnya angka kemiskinan di Tanah Air.
Sesuai data BPS Kutai Kartanegara, ditahun 2006 ini jumlah penerima bantuan santuanan masih tergolong tinggi. Mencapai 50.856 orang dari sekitar 548 ribu jumlah penduduk. Sementara jumlah pencari kerja yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja di tahun 2006 ini jumlahnya menurun dibanding tahu-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2003 lalu terdapat 1766 pencari kerja, meningkat ditahun 2004 menjadi 2684 pencari kerja. Semakin meningkat jumlahnya ditahun 2005 hingga mencapai 5174 pencari kerja, sementara di tahun 2006 ini, sampai dengan bulan Oktober tercatat hanya 2465 pencari kerja. Para pencari kerja ini berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Sarjana. Yang memperebutkan beberapa sektor pekerjaan, mulai dari pertambangan dan penggalian, kehutanan, pertanian, peternakan, perikanan, perburuhan, bangunan dan sektor lainnya.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Drs HM Nasir Umar MM, penurunan ini diakibatkan banyak perusahaan yang telah beroperasi dan mendapatkan tenaga kerja pada tahun-tahun sebelumnya. “Kebutuhan perusahaan terhadap tenaga kerja tidak menentu jumlahnya,” katanya.
Sesuai dengan kebutuhan setiap perusahaan, setiap tahunnya tidak dapat diprediksi berapa tenaga kerja yang dibutuhkan. Namun seiring dengan perkembangan dan SDA yang akan dikelola, diharapkan dapat terus beroperasi sehingga mampu menyerap tenaga kerja, baik lokal maupun asing. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan.
Pada tahun 2005 dari 5174 pencari kerja, yang ditempatkan atau mendapat pekerjaan ada 1709 tenaga kerja. Begitupun di tahun 2006 ini, dari 2465 pencari kerja yang dapat disalurkan dan mendapat pekerjaan 2218 tenaga kerja. Sektor yang banyak menarik tenaga kerja adalah sektor pertambangan dan penggalian. Sektor ini dapat merekrut 22.627 tenaga kerja, dari 181 perusahaan yang beroperasi.
Terlihat bahwa semakin tahun perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang selalu meningkat. Pengelolaan SDA yang tepat, tentunya akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat di daerah ini. Sehingga akan diiringi dengan peningkatan kesejahteraaan masyarakat disekitarnya.
Dari 643 perusahaan yang beroperasi, terdapat perusahaan yang berskala besar, sedang maupun kecil, baik yang statusnya sebagai perusahaan pusat maupun cabang. Diungkapkan Nasir Umar diupayakan untuk memprioritaskan menyerap tenaga lokal. Walaupun bukan pekerja teknis yang membutuhkan keahlian, tenaga lokal saat ini banyak yang bekerja diberbagai sektor, seperti sebagai operator alat besar maupun tenaga administrasi.
Untuk posisi stretegis memang masih mengandalkan tenaga dari luar, khususnya tenaga asing. Saat ini saja dari seluruh perusahaan yanga ada memperkerjakan 267 tenaga kerja asing. 242 tenaga kerja lai-laki, dan 25 orang tenaga kerja wanita. Memang tidak sebanding dengan tenaga kerja Indonesia ataupun lokal, yang mencapai 48.945 tenaga kerja laki-laki dan 4.84 tenaga kerja wanita.
Seiring dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan SDM, maka diharapkan dimasa yang akan datang, tenaga kerja lokal mampu menjadi tenaga ahli. Sehingga dapat mengelola kekayaan alam yang ada di daerah ini. Bukan hanya sebagai penonton, namun mampu menjadi pelakunya. (
pwt)