Presentasikan ZBPA Ke Sesneg
 Syaukani: pekerja anak di Kukar menurun hingga menjadi 1.500 pekerja anak (Foto: gu2n) |
|
|
|
BUPATI Kutai Kartanegara Prof DR H Syaukani HR MM mempresentasikan program Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) di hadapan Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) bidang Ekosusbud dan HAM, Ibnu Purna bersama rombongan Selasa lalu di Tenggarong. Dalam presentasinya Prof Syaukani mengatakan, Kukar menetapkan diri sebagai ZBPA pada November 2002.
Pencanangan ZBPA ini merupakan sebuah langkah strategis dalam sejarah penghapusan pekerjaan untuk anak Indonesia, karena merupakan yang pertama di negara ini dan bahkan di dunia. Ditambahkannya ZBPA adalah komitmen, bahwa di Kukar dalam rentang waktu yang telah ditetapkan tidak ada lagi pekerja anak.
“Seluruh anak setamat sekolah dasar diwajibkan melanjutkan pendidikannya ke tingkat selanjutnya,” kata Syaukani.
Menurutnya anak-anak yang ditarik dari dunia kerja mendapat program pelayanan sosial seperti konseling dan rehabilitasi sosial sehingga mereka tertarik kembali bersekolah. Karenanya seluruh kebijakan dan program yang ada harus disinergikan dalam upaya mencapai sukses ZBPA.
Menyinggung tentang maksud dicanangkannya program ZBPA di Kukar menurut Syaukani, karena Pemkab memiliki komitmen yang kuat terhadap pendidikan, pengembangan ekonomi serta pelayanan sosial yang dituangkan dalam grand strategi Program Gerbang Dayaku.
Ditambahkan Syaukani, program ZBPA berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah mengenai wajib belajar. Oleh sebab itu untuk wajib belajar 12 tahun dicanangkannya awal ZBPA tahun 2002 lalu dan untuk wajib belajar 12 tahun ditargetkan tuntas 2012. Pada awal dicanangkan jumlah pekerja anak di Kukar sebanyak 11 ribu lebih namun memasuki 2006 terjadi penurunan hingga menjadi 1.500 pekerja anak.
Sedang program pendukung untuk mensukseskan ZBPA di Kukar, Pemkab telah melakukan pembebasan biaya pendidikan (SPP), Biaya Ujian dan BP3 serta pemberian beasiswa bagi mahasiswa.
Sementara itu Staf Ahli Mensesneg Ibnu Purna menyatakan salut terhadap komitmen Pemkab Kukar terhadap pencanangan program ZBPA. Menurutnya pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap program ZBPA di Kukar.
“Program ini merupakan langkah monumental yang pernah ada di Indonesia bahkan di dunia internasional,” kata Ibu Purna.
Ia berjanji akan menyampaikan program ZBPA ini kepada Mensesneg RI untuk ditindak lanjuti sebagai masukan pemerintah terhadap kebijakan pekerja anak di Indoensia.
Usai presentasi dilakukan saling tukar menukar cendramata antara Prof Syaukani dengan Ibnu Purna disaksikan para asisten di lingkungan Pemkab Kukar dan Dinas/Instansi terkait lainnya. Dari berbagai sumber di lingkungan Pemkab Kukar kedatangan staf Ahli Mensesneg dan rombongan ke Kukar untuk bertemua dengan Prof Syaukani ini berkaitan dengan rencana kunjungan Presdien RI SBY awal tahun 2007 mendatang ke Provinsi Kaltim untuk mencanangkan program ZBPA di seluruh Indonesia. (
kon/gu2n)