DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Manfaatkan Momen Reses Untuk Rakyat

Manfaatkan Momen Reses Untuk Rakyat


Saiful Aduar Ketika Memberikan Sambutan, Seputar Kegiatan Reses Yang Dilaksanakannya (Foto: Sahrin)
Reses bagi Saiful Aduar SPd, Sekretaris Komisi I DPRD Kutai Kartanegara, bukan lagi sebagai bagian kegiatan periodik seorang wakil rakyat saja. Melainkan sebuah momen sangat penting, yang dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk masyarakat.

Seperti dilakukannya pada masa reses ke tiga, yang jatuh pada Kamis, 21 hingga 24 Desember lalu. Dengan biaya reses yang sama dengan seluruh Anggota DPRD lainnya, Saiful mengunjungi hingga 4 desa pada 2 kecamatan. Kepada 4 desa itu, Sekretaris Fraksi Amanat Keadilan Rakyat (AKR) ini, memberikan seluruh dayanya, agar rakyat merasakan manfaat dari keberadaannya di parlemen.


Berbagai kegiatan dilaksanakannya ketika mengunjungi desa-desa di Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Kaman. Seperti mengadakan pelatihan Fardhu Kifayah (merawat jenazah) di Desa Loa Lepu, mempelopori deklarasi pembangunan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Desa Pancajaya Muara Kaman, dan menyelenggarakan sunatan massal bagi warga Desa Kupang Baru.



Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan SDIT di Muara Kaman (Foto: Sahrin)
Menurut Saiful, dirinya memilih kegiatan-kegiatan sosial tersebut, untuk mengisi reses lantaran merasakan, seringkali jarak antara rakyat dan wakilnya terbentang jauh. Kedua pihak yang semestinya saling memerlukan dan saling mengisi tersebut, akhirnya terputus silaturahmi padahal sebelumnya memiliki hubungan yang erat.

Untuk megisi kembali waktu-waktu yang terbuang tersebut, reses adalah salah satu momen yang sangat tepat. Tantangannya adalah, bagaimana cara mengisi momen ini agar menjadi sebuah pertemuan yang bermanfaat, bukan hanya sekedar menghabiskan dana yang telah dialokasikan saja.

Tantangan itu akhirnya dijawab dengan mengemas reses sebagai sarana silaturahmi, sosialisasi kinerja DPRD dan pelatihan bagi masyarakat. Seperti pertemuan di Desa Lola Lepu yang diisi dengan materi pelatihan fardhu kifayah, sebuah hal kecil namun besar manfaatnya bagi rakyat.



Memberikan Pengarahan Kepada Para Bocah Yang Akan Disunat (Foto: sahrin)
Saiful mengakui pihaknya tidak dapat memberikan warga santunan dalam bentuk uang tunai. Selain tidak etis dan menyalahi undang-undang, hal itu juga tidak memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat, namun dengan konsep pelatihan fardhu kifayah tersebut, akhirnya manfaat reses benar-benar dapat dirasakan masyarakat seumur hidupnya.

Demikian pula dengan digelarnya sunatan massal bagi warga Kupang Baru, manfaatnya ternyata lebih besar dari pemberian dana dalam bentuk tunai. Karena manfaat sunat dibawa hingga mati, apalag untuk wilayah dengan ekonomi masyarakatnya yang kurang baik seperti itu, sunatan massal menghasilkan simpati mendalam bagi mereka yang anak-anaknya telah disunat.

Menurut Dahlia salah seorang tokoh pendidikan di Kupang Baru, dengan sunatan massal itu, telah memberikan bantuan yang benar-benar diperlukan masyarakat. Selama ini warga setempat selalu kesulitan ketika hendaknya menyunatkan anaknya, karena mesti datang ke ibu kota kecamatan.

Padahal ongkos untuk mencapai ibu kota kecamatan saja, telah ratusan ribu pulang pergi, belum lagi biaya sunat, sehingga program Saiful Aduar selama reses kali ini sangat mengena bagi masyarakat. (sahrin)