Suwaji: "Dulunya Samboja Lestari Itu Ilalang"
 Suwaji saat presentasi Samboja Lestari dihadapan tamu dari Belanda (Foto: dian/gu2n) |
|
|
|
AREA rehabilitasi lingkungan itu dulunya hanya ilalang. Kondisi alamnya pun tidak terawat. Tak ada inisiatif untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai aset daerah. Apalagi untuk melindunginya dari kerusakan alam oleh oknum berkepentingan.
Samboja Lestari. Demikian nama area yang kini menjadi kawasan rehabilitasi tersebut. Suwaji, seorang warga setempat kemudian “menyulap” lahan seluas hampir 2000 hektar itu menjadi kawasan hijau, yang dipenuhi pepohonan dan berbagai jenis tanaman.
Suwaji, yang juga anggota DPRD Kukar itu mengungkapkan, “Ide penghijauan itu sebenarnya muncul dari keperihatinan terhadap alam Samboja yang ketika itu kurang terawat”. Apalagi saat itu sumber air tidak mudah didapatkan. Dan bak menyambut gayung, inisiatif mengelola hutan oleh Suwaji dikawasan Samboja pun disambut dukungan warga.
Memang, Suwaji tidak memungkiri, idenya merubah padang ilalang tidaklah mudah ibarat membalik telapak tangan. Dan ketika itu tidak semua warga yang tanggap terhadap kepedulian Suwaji. Bahkan, ujar petani yang kini diusulkan sebagai penerima Kalpataru 2007 —sebuah penghargaan untuk mereka yang peduli terhadap lingkungan— oleh Bapedalda Kukar itu, menceritakan, gagasanya merintis Samboja Lestari pernah dikatakan sebagai ide gila oleh beberapa pengunjung luar negeri.
“Jadi saya pernah dikatakan gila oleh mereka yang melihat pekerjaan saya menyulap padang ilalang itu menjadi area hutan,”ujar mantan bagian keuangan PDAM Balikpapan itu. Dan tidak sedikit juga yang menyebut saya tidak ada kerjaan melakukan penghijauan dipadang kering dan susah air.
Kendati demikian, Suwaji yang juga pernah bergerak di sebuah LSM peduli lingkungan, mengungkapkan tekadnya untuk terus melakukan penghijauan di Samboja. Baginya, mendekatkan diri dengan lingkungan adalah pekerjaan yang harus terus ditumbuhkan dari generasi ke generasi.
“Hutan di daerah ini merupakan bagian potensial dan vital bagi masyarakat di Kukar. Jika kerusakan hutan selama ini dibiarkan dan lamban ditangani, bisa saja dapat mengancam kelangsungan hidup manusia,”ujar Suwaji. Sebab tandasnya, “Hutan adalah paru-paru dunia”.
Kini, area Samboja Lestari telah menjadi lahan rehabilitasi hutan. Pelbagai tanaman dan binatang mendiami tempat itu. Dari tanaman apotik, pohon sungkai, jati, hingga perlindungan Orang Utan dan Beruang Madu. Kawasannya pun kini dikelola tampak asri oleh sebuah yayasan nirlaba Borneo Orang Utan Survival (BOS) yang berkantor di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Suwaji berharap, ada peraturan daerah yang khusus melindungi Samboja Lestari. Baginya, kawasan itu harus terus dilestarikan dan dilindungi. (
gu2n)