Mendesak, Relokasi Badak IV
 HM Ali Hamdi ZA SAg (Foto: dian) |
|
|
|
KEBERADAAN lokalisasi Badak IV memang sudah sangat memprihatinkan. Di tempat itu, warga setempat dengan PSK membaur dalam satu lingkungan. Bahkan untuk membedakan mana PSK dengan warga saja sudah sulit.
Tuntutan relokasi lokalisasi tersebut memang sudah disampaikan ke Komisi IV DPRD Kukar. Dalam dengar pendapat (hearing) antara tim relokasi dan Komisi pun sudah dilakukan. Bahkan, ungkap HM Ali Hamdi ZA SAg, pihaknya sudah menyampaikan surat tuntutan ke Ketua DPRD Kukar untuk mendesak Pemkab menyelesaikan masalah relokasi Badak IV. “Aspirasi itu sudah lama. Dan surat tuntutan relokasi itu sudah disampikan ke Pemkab,”ujarnya.
Sementara itu, H Bachtiar Effendi, mengatakan, mengenai relokasi Badak IV itu telah ditangani dengan baik. Pihaknya telah mengirimkan surat kepada Bupati, untuk meminta perhatian dan tindaklanjutnya.
“Relokasi tersebut akan diprioritaskan dalam APBD Kukar 2007,” ucap Ketua DPRD Kukar. Dia juga menjelaskan, bila selama ini repon pemerintah terhadap Badak IV cukup memakan waktu lama, itu dikarenakan banyaknya masalah selain relokasi tersebut.
Hingga kini realisasi relokasi belum tampak. Ali ketika ditanya bagaimana tindaklanjut pemindahan lokalisasi Badak IV menjawab,”Pihaknya akan terus berusaha mendesak pemerintah agar pemindahan lokalisasi tersebut secepatnya dilakukan”. Bahkan, Ketua Komisi IV itu, Senin kemarin (8/1), kembali menegaskan, akan memanggil tim Pemkab yang menangani lokaslisasi tersebut, jika lamban menindaklanjutinya.
Hasil kunjungan kami ke lapangan, tambah Ali, lokalisasi Badak IV memang sudah tidak layak lagi keberadaanya. Di daerah itu telah menjadi pemukiman padat penduduk. Warga dengan PSK sudah membaur dalam lingkungan lokalisasi. Bahkan untuk membedakan mana PSK dengan warga saja sudah sulit. “Ya. Pokoknya hasil tinjauan kami sudah tidak layak PSK-PSK ditempatkan didaerah itu,”ungkapnya.
Ali bahkan menandaskan, jika tidak secepatnya relokasi dilakukan, dikhawatirkan akan berdampak pada moralitas generasi muda disana. Sebab, faktor lingkungan sangatlah sensitif bagi perkembangan para remaja. Apalagi remaja-remaja itu hidup dilingkungan lokalisasi, seperti Badak IV, kan, sangat berbahaya. Belum lagi persoalan dampak-dampak lainnya.”Pemkab hendaknya lebih sensitif melihat persoalan ini”, tegasnya. (
gu2n)