DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Ditolak Anggaran PON Usulan PU Rp 1,3 Triliun

Ditolak Anggaran PON Usulan PU Rp 1,3 Triliun


Dinas PU saat hearing dengan anggota DPRD Kukar (Foto: dian)
AKHIRNYA melalui pembahasan dan perhitungan cermat DPRD Kukar, usulan anggaran pembuatan sarana dan prasarana PON XVII yang diajukan PU sebesar Rp1,3 triliun ditolak. Anggaran itu diberikan hanya Rp325 miliar diambil dari APBD 2007.

Diungkapkan Ketua DPRD, H Bachtiar Effendi, anggaran yang diusulkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar untuk membangun sarana dan prasarana PON tidak mendapat persetujuan tim panel dan panek. Berdasarkan perhitungan kemampuan keuangan daerah, maka anggaran itu disepakati Rp 325 miliar. Seluruh anggaran sumbernya dari APBD 2007. sedangkan APBD 2006 sudah tersalurkan Rp250 miliar. Dengan demikian dalam dua tahun anggaran pembangunan fisik sarana dan prasarana PON tersebut akan menelan biaya Rp 575 miliar.

“Adanya penyaluran anggaran APBD tersebut, menunjukkan kita serius menjadi tuan rumah PON dan serius untuk menyukseskan pelaksanaannya di 2008 nanti,” ungkap Bachtiar.

Ia minta kepada Dinas PU sebagai pelaksana proyek fisik sarana dan prasarana PON bisa merincikan pemanfaatan anggaran secara jelas. Juga melaporkan sudah sejauh mana tahap pembangunannya dan apa saja bentuk pembangunan venuesnya. Juga mesti dipikirkan pemanfaatan venues-venues itu setelah usai PON nanti, sehingga pembangunan fisik untuk keperluan olahraga itu tidak mubazir.

Sementara itu anggota DPRD Kukar HM Irkham berpendapat, sebaiknya daerah ini dalam menyediakan sarana dan prasarana PON tidak menuruti nafsu. Sebaiknya dimanfaatkan fasilitas olahraga yang sudah tersedia. Tinggal melakukan penambahan atau mempoles sarana yang ada sehingga anggaran bisa sedikit lebih hemat.

“Dari pada membangun yang baru, selain menalan biaya tinggi, ratusan miliar juga biaya pemeliharaannya akan menelan dana besar. Nanti usai PON, bangunan baru belum tentu bisa dimanfaatkan maksimal. Lebih baik mempoles yang sudah ada, dengan begitu anggaran bisa dihemat,” kata Irkham. (kon)