DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Lagi, Proyek Mangkrak Disorot Dewan

Lagi, Proyek Mangkrak Disorot Dewan


Marwan SP saat menyampaikan kritikannya terhadap proyek tanpa judul (Foto: dian)
MASIH adanya beberapa ”proyek tanpa judul” alias mangkrak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sorotan anggota dewan dari Fraksi Amanat Keadilan Rakyat (AKR). Belum lama ini, Marwan SP yang menjadi juru bicara fraksi menyampaikan ”proyek tanpa judul” tersebut di dalam Sidang Paripurna Ke 3 di Kantor DPRD Kukar.

”Masih banyaknya pelaksanaan proyek tanpa dilengkapi papan nama menunjukan ketidakjelasan kapan proyek itu dimulai dan kapan berakhirnya,”ungkap Marwan.

Proyek mangkrak di daerah ini sebenarnya tidaklah sedikit. Marwan mencontohkan proyek turap beton yang ada di Kecamatan Kota bangun. Hasil pantaunnya bersama tim dan anggota dewan lainnya beberapa waktu, kondisi turap saat ini sudah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Pembangunannya tidak ada tindak lanjut yang jelas. ”Bahkan turap yang mangkarak itu banyak yang hancur berantakan,”ucapnya.



Dewan saat melakukan sidak turap di Kecamatan Kota Bangun Kukar (Foto: rin)
Padahal, tambah anggota dewan dari Partai Amanat Keadilan Rakyat (PAN) itu, biaya pembangunan turap tersebut tidaklah sedikit. Makan biaya yang besar. Tapi yang menyedihkan lagi, proyek itu tidak dilengkapi papan dan kapan penyelesainnya pun tidak jelas.

Tidak itu saja, Marwan juga mengkritisi pelaksanaan proyek pemipaan untuk air bersih yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Kukar. Menurut data yang ada, proyek yang dibangun mulai tahun 2001 itu sampai saat ini setetes air pun belum ada yang keluar dari pipa.

Dan belum lama ini juga, beberapa anggota dewan Kukar seperti Drs HM Irkham, Jumarin Tripada, Drs Abdul Sani, Ir Marten Apuy, H Abdurrahman, termasuk Marwan SP melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa proyek yang disebut tanpa judul itu. Diantara proyek yang disidak anggota dewan itu, diantaranya seperti proyek bangunan di belakang kantor Pemkab Kukar.

Beberapa anggota dewan tersebut menilai, pembangunan proyek itu tidaklah kelas. Bahkan kepada wartawan mereka mengatakan, ketidakjelasan kapan selesainnya pun ditunjukan dari ketidakadaan papan nama proyek.



Turap di Kecamatan Kota Bangun yang kondisinya telah rusak (Foto: rin)
Menyikapi beberapa proyek mangkrak tersebut, anggota dewan mengharapkan, agar persoalan tersebut hendaknya menjadi perhatian serius pihak instansi terkait.”Pemerintah daerah harus segera melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek mangkrak tersebut,”tegas Marwan. (gu2n)