"Jangan Ada Lagi Sekolah Rusak"
 Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi (Foto: dian) |
|
|
|
KOMITMEN pemerintah Kabupetan Kukar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini ternyata bukan pepesan kosong. Ini dapat dilihat dengan dialokasikannya anggran pendidikan tahun 2007 sebesar 20 persen.
Seperti dirincikan panitia anggaran DPRD Kukar, bahwa pengalokasian anggaran pendidikan 20 persen tersebut tersebar di sejumlah instansi teknis, untuk Dinas PU 2 persen atau Rp75 miliar, Dinas Pendidikan Luar Sekolah (Dikluspora) 0,3 persen atau Rp10,4 miliar, Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Rp16,2 miliar atau 0,4 persen. Sedangkan untuk Program Gerbang Dayaku dialokasikan 1 persen atau setara Rp33 miliar. Sedangkan untuk Disdik sendiri Rp594 miliar sama dengan 16 persen.
Besarnya alokasi anggaran tersebut tentu saja mendapat tanggapan Ketua DPRD Kukar, H Bachtiar Effendi. Dia mengatakan, bahwa penggunaan anggaran pendidikan itu harus dengan efektif dan seefisien mungkin.
”Artinya pihak terkait yang mendapatkan alokasi anggaran tersebut harus mengedepankan keperluan pendidikan yang saat ini masih banyak terlihat kurang,”ucap Bachtiar, saat berbincang dengan sejumlah mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong, belum lama ini.
 Salah satu sekolah di Kota Tenggarong yang masih dalam renovasi (Foto: gu2n) | |
|
|
Bachtiar juga mengatakan, bahwa persoalan yang sangat perlu diperioritaskan dalam pembangunan pendidikan di daerah ini adalah perbaikan fisik sekolah. “Di daerah kita ini, soal fisik sekolah saja masih banyak yang rusak parah,”ujarnya. Bahkan, mantan Humas PT Pupuk Kaltim Bontang, itu menambahkan, “Itu sebabnya, kita akan berupaya keras merenovasi bangunan sekolah agar kualitas pendidikan Kukar maju”.
Sebagaimana data yang dikeluarkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar, di daerah ini terdapat sekitar 425 ruang belajar dalam kondisi rusak dan harus diperbaiki. “Saya sangat berharap dengan anggaran pendidikan 20 persen jangan ada lagi sekolah yang rusak. Terutama sekolah-sekolah yang terletak diwilayah perdalaman Kukar,”ujar Bachtiar.
Sementara itu hal senada juga diungkapkan Rektor Kepala Unikarta Dr Ir HM Aswin MM, mengatakan, “Sekarang yang sangat mendesak dibidang pendidikan kita saat ini adalah perbaikan bangunan sekolah”. Bahkan menurutnya, rehab sekolah itu lebih penting daripada mentargetkan fasilitas laboratorium di sekolah-sekolah.
 Beberapa anggota dewan Kukar saat melakukan sidak sekolah di pedalaman Kukar (Foto: dian) | |
|
|
“Untuk apa kita muluk-muluk dengan fasilitas laboratorium, sementara daerah ini masih banyak sekolah dan ruang kelasnya yang rusak. Sebaiknya kita memprioritaskan perbaikan sekolah, sehingga target tahun 2008 tidak ada lagi sekolah rusak bisa tercapai,”tutur Aswin. (
gu2n)