Bungaran: "Belum Ada Hutan Rehabilitasi Seperti SL"
 Prof Dr Bungaran Saragih, Ph.D. (Foto: gu2n) |
|
|
|
HUTAN rehabilitasi Samboja Lestari (SL) memang pantas mendapat perhatian serius dari pemerintah. Selain kondisi alamnya yang kini menghijau dengan beraneka ragam tumbuhan, hutan SL juga dirancang sebagai area perlindungan Orang Utan yang dikelola kerja sama dengan Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS).
Dan juga tidaklah terlalu berlebihan, jika seorang mantan meteri era Abdurahman Wahid dan Megawati Prof Dr Bungaran Saragih, Ph.D., mengagumi kawasan hutan SL sebagai tempatnya beristirahat disaat hari libur kerja.
“Saya sangat mengangumi alam hutan Samboja Lestari. Alamnya indah dan hijau. Jujur, belum ada di negeri ini proyek rehabilitasi hutan dibuat berhasil seperti yang ada di Samboja saat ini,”ungkap Bungaran, belum lama ini kepada www.dprdkutaikartanegara.go.id, saat menggelar pertemuan antara BOS, Waterlaiding Maatschappij Drenthe (WMD) ?sebuah perusahaan air minum milik Belanda?, Pemkab Kukar dan Pemerintah Kotamadya Balikpapan, terkait proyek pengadaan air bersih.
 Kantor Rehabilitasi Hutan Samboja Lestari (Foto: dian) | |
|
|
Bungaran, yang juga guru besar ekonomi Agribisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB), itu mengungkapkan, biasanya dalam proyek rekayasa hutan seringkali dikelola dengan biaya yang sangat mahal. Dan tidak sedikit pula yang gagal setelah cost yang dikeluarkan untuk reahabilitasi hutan itu dilakukan. “Tapi sangat berbeda dengan yang dilakukan para pengelola hutan Samboja Lestari. Mereka berangkat dari kesadaran alam tentang pentingnya pelesatrian hutan,”ucapnya.
SL dirintis oleh seorang petani bernama Suwaji. Dari pengalamannya yang telah lama bergerak di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli lingkungan, kemudian ia dan bersama teman-temannya merintis penghijuan di area yang kini dikenal SL itu.
SL sendiri memiliki luas lahan sekitar 2000 hektare. Dan oleh Yayasan BOS, area SL kemudian dikelola, tidak saja menjadi wilayah hutan rehabilitasi, tapi juga perlindungan floura dan fauna. Bahkan saat ini, Yayasan BOS bersama Pemkab Kukar dan perusahaan air bersih asal Belanda, menjadikan lahan hutan SL sebagai area pelestarian air bersih dengan cara tadah hujan.
 Aneka Tanaman di Hutan Samboja Lestari (Foto: dian) | |
|
|
Bungaran sendiri dalam Yayasan BOS sebagai pembina. Bahkan, dia mengatakan, pemerintah daerah ini hendaknya lebih serius melindungi hutan SL ini. “Saat ini sudah berapa banyak kerugian negara karena kehilangan hutan. Kita harus melihat hutan sebagai aset manusia yang harus terus dilestarikan,”ujarnya. (
gu2n)