Dewan:
 Tampak meteran air milik warga yang dirusak pencuri (Foto: dian) |
|
|
|
Beberapa warga kota Tenggarong kembali resah dengan masih banyaknya meteran air (water metere) yang hilang dicuri. Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan hasil laporan warga, setidaknya untuk disekitar wilayah Kota Raja, yakni untuk di Jalan Pesut, meteran air yang raib ada sekitar 7 buah; di Jalan Aji Masnandai 3 buah; di Jalan Mangkuraja 5, ada 6 buah; di Jalan Kartini 7 buah; dan di Jalan Jongkang Tenggarong Seberang ada 1 buah.
Akmal (46), warga Jalan Pesut mengaku, meteran air di rumahnya hilang dicuri setelah beberapa warga lainnya resah kehilangan meteran yang berfungsi untuk mengukur kilometer penggunaan air bersih milik Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) itu banyak yang digondol pencuri. “Dan setelah saya cek meteran yang ada dirumah, ternyata juga hilang,” ungkapnya.
Sedangkan salah seorang warga di Jalan Mangkuraja 5, Lutfi (24), mengungkapkan, untuk disekitar wilayahnya, warga yang telah kehilangan meteran ada sekitar 6 buah. “Masyarakat mengaku kehilangan ketika pada malam hari. Dan yang dilakukan para pencuri itu dengan merusak pipa yang tersambung dialat pengukur air tersebut,” ujarnya.
Data yang yang telah dihimpun PDAM Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), jumlah masyarakat yang mengadu kehilangan meteran air telah mencapai sekitar 130 pelanggan. Dan data itu belum termasuk pengaduan pelanggan lainnya, yang masih belum tercatat dari petugas. Sementara itu, data dari Polres Kukar, warga yang telah melaporkan kehilangan meteran tersebut sekitar 300 lebih pelanggan.
 Satu diantara komponen meteran air yang dicuri (Foto: dian) | |
|
|
Banyaknya pelanggan PDAM yang kehilangan meteran air tersebut tidak saja menjadi keresahan warga, tapi juga pihak petugas PDAM dibuat pusing dengan kasus pencurian itu. Betapa tidak, modus yang dilakukan para pencuri menggunakan kedok petugas PDAM. “Mereka, seperti dilaporkan warga ketika melakukan pemeriksaan meteran mengenakan baju petugas,” ungkap Tabir Joni, salah seorang staf pemasangan pipa PDAM, Rabu (21/3), ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya.
“Cara pencurian semacam itu sangat merugikan pihak PDAM. Selain kerugian hilangnya alat pengukur air, para pencuri itu telah mencemarkan kerja petugas dilapangan dengan menyamar sebagai petugas PDAM,” kata Tabir.
Tabir juga menyarankan kepada warga agar tidak terkecoh dengan penyamaran yang dilakukan para pencuri tersebut. Setiap petugas lapangan PDAM memiliki identitas dan surat tugas. “Jadi jika ada warga yang melihat petugas lapangan yang mencurigakan dan tidak memiliki identitas yang jelas harap dilaporkan kepada pihak berwajib atau PDAM,” sarannya.
Sedangkan untuk penggantian meteran air yang hilang, warga diharapkan melaporkan kepada pihak PDAM. “Tidak ada pungutan biaya untuk penggantian meteran tersebut, seperti yang telah dikatakan sebelumnya oleh Dirut PDAM Awang Yacob,” tambah Tabir.
 Tampak seorang warga mengadu ke PDAM soal meteran air yang hilang (Foto: dian) | |
|
|
Dan sementara itu, menanggapi benyaknya keluhan warga mengenai hilanganya meteran air, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar dari Komisi II, H Abdur Rahman, mengharapkan, agar pihak berwajib lebih sergap mengusut para pelaku pencurian alat pengukur air itu. “Jika kasus ini terus dibiarkan dan lamban ditangani, dikuatirkan para pelaku akan merajalela mencuri meteran air warga,” ujarnya. (
gu2n/dian)