DPRD Dharmasraya Kunjungi Kukar
 Daerah lain banyak yang antusias pada perkembangan Kukar (Foto: pwt) |
|
|
|
Kutai Kartanegara terus mendapat kunjungan kerja dari daerah lain di Indonesia. Berkaitan dengan keberhasilannya dalam melakukan pengembangan infrastruktur dan perekonomian. Kali ini DPRD Dharmasraya Sumatra Barat (Sumbar) khusus datang untuk mempelajari berbagai hal yang telah dikembangkan daerah ini.
Ketua DPRD Dharmasraya Ir Adi Gunawan MM, mengungkapkan bahwa Kukar dianggap telah berhasil dalam menerapkan otonomi daerah. Dibuktikan dengan perubahan yang telah dilakukan cukup besar. Dari daerah yang dianggap tertinggal, kini Kukar telah menjadi daerah yang kaya. “Sebagai daerah yang baru dibentuk sejak tiga tahun lalu, banyak hal yang ingin kami pelajari di sini,” ungkap Adi Gunawan.
 Sebagai Kabupaten baru, banyak yang ingin dipelajari di Kukar (Foto: ) | |
|
|
Rombongan DPRD Dharmasraya, diterima Assisten III Ir Ruzni OMS beserta beberapa pejabat di instansi pemerintahan Pemkab Kukar, di Ruang Serbaguna Kantor Bupati, pekan lalu. Tampak antusias dari kedua belah pihak untuk memberikan masukan-masukan ataupun kiat-kiat dalam mengembangkan daerahnya.
Diberlakukannya UU otonomi daerah sejak 2004 lalu, dirasakan telah membawa banyak keuntungan bagi Kukar. Dari sentralisasi menjadi desentralisasi, menjadikan Kukar mampu mengelola daerahnya. Sehingga dari kekayaan alam yang dimiliki, hasilnya dapat dirasakan. Tak mengherankan bila setiap tahunnya APBD yang diperoleh nyaris mengalami peningkatan. Di tahun 2007 ini, APBD disepakati mencapai Rp 3,7 Trilyun. “Angka yang cukup fantastik,” kat Ruzni OMS.
Namun demikian, ungkap Ruzni, melalui pengelolaan dan perencanaan yang matang diharapkan apa yang didapat mampu mensejahterakan masyarakat. Banyak program yang akan terus dikembangkan daerah ini. Sehingga tidak mengherankan apabila banyak daerah lain yang ingin melihat langsung
Studi banding yang dilakukan DPRD Dharmasraya, adalah untuk mengetahui banyak hal. Diantaranya mengenai penataan pemerintahan, upaya peningkatan PAD, pengelolaan hutan, pertambangan hingga pertanian. Beserta upaya pengendalian dampak lingkungan yang dilakukan di daerah ini, serta pengembangan prasarana umum dan sebagainya. Sebelumnya rombongan juga telah mengunjungi objek wisata Pulau Kumala, dan beberapa tempat wisata lainnya. (
pwt)