Saiful Datangkan Ustad Pamangkih Ke Desa Embalut.
 Ustaz H Barmawi dari Ponpes Pamangkih Menyampaikan Hikmah Ramadhan (Foto: sahrin) |
|
|
|
Sebagai ungkapan kecintaannya kepada masyarakat, Saiful Aduar SPd, Sekretaris Komisi I DPRD Kukar, mendatangkan dua Ustaz dari Pondok Pesantren terkenal di Kalimantan Selatan, Pamangkih. Mereka dihadirkan dalam perayaan hari lahir (Maulud) Nabi Muhammad Saw, di Masjis Al Isra, Desa Embalut Kecamatan Tenggarong Seberang, Jumat (13/4) lalu.
Dalam sambutannya pada acara tersebut, Saiful mengakui dirinya tidak dapat meninggalkan masyarakat yang telah mengundangnya. Meskipun hari ia memiliki agenda kepartaian di Jakarta, namun menghadiri undangan warga terasa lebih penting, sehingga ia memaksakan untuk tetap hadir di Embalut.
Dirinya selalu termotivasi untuk bersama rakyat, dan menyelesaikan berbagai persoalan yang berada di tengah-tengah konstituen yang telah memberinya kepercayaan untuk duduk di DPRD. Berkaitan dengan Maulud Nabi, ia menghadirkan dua Ustad dari Pamangkih untuk memberikan siraman rohani kepada masyarakat setempat.
 Kakandepag Drs H Jamaluddin HD Menyerahkan Sertifikat Madrasah (Foto: sahrin) | |
|
|
Dalam hikmah Maulud yang dibawakannya, Ustaz H Barmawi, menyoroti tingkah da gaya hidup masyarakat Islam akhir-akhir ini, yang banyak mengidolakan gaya hidup para artis barat, sehingga membawa kehancuran akidah bagi bangsa dan negara.
Budaya barat yang selalu mengedepankan akal dan kebebasan, seringkali ditiru mentah-mentah, sehingga memberikan budaya pergaulan bebas, perzinahan dan mabuk-mabukan yang pada akhirnya memberikan kehancuran pada generasi muda.
Untuk itu ia mengajak agar Umat Islam kembali pada ajaran Nabi Muhammad Saw. Karena hanya Ia yang pantas untuk diidolakan dan diteladani kisah hidupnya. Muhmaad adalah sosok manusia pilihan Allah, yang berani dalam menentang kebathilan dan kemaksiatan, sehingga dipilih menjadi Rasul akhir jaman.
 Saiful Aduar SPd Photo Bersama di Depan Papan Nama Madrasah (Foto: sahrin) | |
|
|
Selain merayakan Maulud Nabi, acara yang dihadiri lebih dari 300 undangan tersebut, juga diisi dengan peresmian Pembangunan Madrasah Diniyah, yang diperuntukkan bagi anak-anak warga Embalut. Hadir untuk meresmikan, Kepala Kantor Departemen Agama (Depag) Kukar, Drs H Jamaluddin HD.
Dibangun dengan dana APBD 2006, madrasah yang terletak dilingkungan Masjid Al Isra tersebut, memiliki sebuah ruangan yang cukup untuk menampung puluhan siswa. Pelopor pembangunan, Ustad Jarkani, mengakui pihaknya mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat dengan pendirian sarana belajar dan mengajar yang berdasarkan Islam tersebut.
“Semua tidak lepas dari jasa Anggota Dewan kita Bapak Saiful Aduar,” ucap Jarkani gembira.
Sedangkan Kakandepag, H Jamaludin HD, dalam sambutannya menegaskan, adalah langkah maju bagi Embalut dengan didirikannya madrasah di desa mereka. Karena bangsa Indonesia hanya akan maju, apabila dunia pendidikannya maju.
Seperti Bangsa Jepang yang hancur oleh Bom Atom pada 1945, namun akhirnya mampu berdiri dan menjadi negara maju, hal itu terjadi karena perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan.
Namun ia juga berpesan, agar keberadaan madrasah di desa itu, benar-benar dijalankan dengan baik. Karena banyak madrasah bermunculan, namun akhirnya terhenti atau bubar, lantaran konflik internal pada sesama pengurusnya.
Ia juga memberikan advis dan penghargaan yang besar, atas prakarsa Saiful Aduar dalam memperjuangkan, dana pembangunan yang besar mencapai Rp75 juta rupiah itu. Diharapkan agar banyak Anggota Dewan yang mengikuti langkah-langkah demikian untuk kemajuan pendidikan.
Hadir pula dalam acara tersebut, mendampingi Ustaz Baramwie, Ustaz Ahmad Fauzi dari Pamangkih, dan A Syarifuddin Mahasiswa Al Ahqaff University, sebuah perguruan tinggi Islam dari Negara Yaman.
Selain menghadiri peringatan Maulud Nabi dan peresmian Madrasah diniyah di Embalut, mereka juga menghadiri peresmian Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Ihksan di Muara Kaman, serta meninjau lokasi pembangunan Kompleks Sekolah Islam Terpadi Nurul Ilmi Kelurahan Sukarame Tenggarong. (
rin)