DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Dinkes : “Masih Banyak Pekerjaan Rumah

Dinkes : “Masih Banyak Pekerjaan Rumah


Dr Abdurahman Khawatir Dengan Merebaknya 5 Jenis Penyakit Pasca Banjir (Foto: Fachrudin Auliya Abdillah)
Alur cerita banjir di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), masih terus berlanjut. Selain membutuhkan beragam Sembilan Bahan Pokok (Sembako), selimut, terpal, dan sandang, para korban banjir juga harus dipikirkan masalah kesehatannya. Mendapai persoalan demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar tentu tidak boleh berpangku tangan.

“Meskipun banyak petugas lapangan yang kemarin di sebar kedaerah banjir sudah ditarik, kami masih mempunyai banyak pekerjaan rumah. Salah satunya kami akan terus menghimbau seluruh puskesmas di Kukar agar jangan berhenti memberikan pelayanan terpadunya,” tutur Dr H Abdurachman, kepala Dinas Kesehatan Kukar.

Menurut Abdurahman, wabah penyakit bisa kapan saja menyerang meskipun Kutai Kartanegara telah bebas dari banjir. Justru masyarakat harus extra waspada terhadap penyakit pasca banjir. Berdasarkan kenyataan dilapangan, setidaknya ada 5 macam wabah penyakit yang berkembang. Dan sebaiknya diatasi secara dini sebelum ada yang jatuh korban.

“Setelah beberapa kali tim turun kelapangan, nama penyakit seperti batuk, pilek, diare, dan gatal-gatal mulai berkembangbiak dengan liar. Bahkan ada beberapa warga yang terserang Infeksi Saluran Pernafasan Atas. Dan ini merupakan tugas berat bagi seluruh staff puskesmas,” tambah Abdurahman

Semenjak air mahakam meluap dan berubah jadi banjir, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar telah mengupayakan penyaluran berbagai jenis obat-obatan serta mengerahkan tenaga medis, untuk turun langsung ke lokasi. Abdurahman mengaku, kerap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pusat yang berlokasi di Ibu Kota Jakarta.

“Banyak reporter dari beberapa stasiun TV terkemuka di tanah air seperti RCTI, Lativi SCTV dan ANTV, yang keluar-masuk kawasan banjir. Kami berharap dengan hasil liputan mereka itu bisa mengetuk hati pemerintah Pusat,” papar Doktor tersebut (Fachrudin Auliya Abdillah)