Mahasiswa Poltek Migas Temui Ketua DPRD
 "Kita memerlukan penanganan yang serius dalam masalah ini" (Foto: Murdian) |
|
|
|
PULUHAN mahasiswa Politeknik (Poltek) Migas Muara Jawa mendatangi Ketua DPRD Kutai Kartanegara. Mereka mengeluh atas ketidakpastian masa depan lembaga pendidikan yang diikutinya. “Kami sengaja datang ke DPRD untuk menanyakan berbagai hal, karena tidak tahu lagi harus kemana. Sebagai wakil rakyat kami harap DPRD dapat memfasilitasinya,” ungkap Septa, salah seorang perwakilan mahasiswa.
Mahasiswa meragukan atas kelanjutan study yang telah mereka tempuh saat ini. Dan yang lebih mengkhawatirkan atas masa depan nasib mereka, terkait dengan status lembaga pendidikan yang diikuti. Diungkapkan pengelola yayasan maupun Direktur Poltek Migas, sempat menenangkan para mahasiswa, namun kenyataannya tidak terbukti. “Bahkan kami ragu, apakah tempat kami menimba ilmu ini benar-benar sebuah perguruan atau hanya sekadar lembaga pendidikan keterampilan,” ungkap Septa. Karena setelah mencari berbagai informasi, ternyata tidak terdaftar di Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) maupun Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar.
Rombongan mahasiswa diterima ketua DPRD Rahmat Santoso dan Sekretaris Komisi IV DPRD Kukar H Salehudin, di ruang pimpinan, Senin (2/7). Diungkapkan, mahasiswa semakin kebingungan dengan kebijakan Poltek Migas, yang akan menyertakan mahasiswa ke pusat pendidikan dan latihan Migas di Cepu. Tapi saat dikonfirmasi ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat, program tersebut tidak terdaftar. "Makanya kami ke sini, menanyakan bagaimana legalitas perguruan tinggi tersebut,” katanya. Sementara beberapa perusahaan terkait, seperti Total E&P Indonesie terkesan enggan menerima para mahasiswa itu untuk program praktek ataupun magang di tempat mereka. Dengan alasan perusahaan tidak memiliki perjanjian resmi dengan Poltek Migas.
Selain mengeluhkan masalah legalitas pendidikan, mahasiswa juga mengeluhkan fasilitas belajar. Dengan kondisi yang kurang memadai, hingga kini mereka masih menempati gedung lama Kelurahan Muara Jawa di Handil VI. Keluhan mahasiswa langsung mendapat tanggapan dari Ketua DPRD. Dengan menghubungi beberapa pihak yang terkait di dalamnya. Baik itu Kepala Disdik Kukar Bahrul SSos MM maupun Direktur Poltek Migas Muara Jawa. “Kita memerlukan penanganan yang serius dalam masalah ini,” kata Rahmat. Dan dalam waktu dekat akan mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait lainnya.
(
pwt)