DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: DPRD Kukar Terima Kunjungan dari DPRD Aceh Barat Daya

DPRD Kukar Terima Kunjungan dari DPRD Aceh Barat Daya


DPRD Aceh Barat Daya kunjungi Kukar (Foto: yen)
DPRD Kutai Kartanegara menerima kunjungan kerja dari DPRD Aceh Barat Daya. Rombongan diterima langsung oleh ketua DPRD Rahmat Santoso, di Ruang Pansus, Senin (9/7). “Banyak hal yang ingin kami ketahui dari Kutai Kartanegara,” ungkap H. RS Asmadi, Wakil Ketua DPRD Aceh barat daya.

Tingginya tingkat kunjungan ke Kutai Kartanegara dari daerah lain di Indonesia, merupakan salah satu kebanggaan dari daerah ini. Sebagai daerah yang dinilai berhasil menerapakan otonomi daerah. Banyak daerah yang ingin mengetahui strategi pembangunan yang diterapkan dari daerah yang terkenal memiliki APBD terbesar ini. Keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pariwisata dan peningkatan SDM, telah dicapai daerah ini. Seiring dengan keberhasilannya tersebut, Kutai Kartanegara menjadi salah satu daerah percontohan. Kabupaten dengan APBD Rp 3,7 Trilyun ini, menjadi motivasi bagi daerah lain untuk dapai menyamainnya. Tak terkecuali bagi Aceh Barat Daya.



Saling tukar cindera mata menjadi ciri khas dalam setiap kunjungan (Foto: yen)
Sebagai daerah yang baru mengalami bencana Tsunami pada 2005 lalu, Aceh Barat Daya kini banyak melakukan pembenahan. Tidak hanya dari segi infrastruktur namun juga pembenahan secara fisik dan psikis. “Kami memerlukan banyak masukan dari daerah lain untuk dapat mewujudkan Aceh yang lebih baik,” kata Asmadi,, beserta rombongan, yang baru kali ini datang ke Kutai Kartanegara.

Banyak hal baru yang ditemui dari daerah ini. Salah satunya adalah dengan APBD-nya yang mencapai angka triliunan. Ternyata, diketahui dari hasil pengelaolaan dan pemanfaatan SDA, sehingga menghasilkan pendapatan yang melimpah. “Kami juga memiliki SDA namun belum dikelola secara maksimal,” katanya. Dengan melihat keberhasilan yang telah di capai Kutai Kartanegara, setidaknya banyak masukan dan pengalaman yang diambil untuk di terapkan di Aceh Barat Daya. (pwt)