DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Berdiri Sejak 1977 Tudungan Tetap Terpencil

Berdiri Sejak 1977 Tudungan Tetap Terpencil


Marwan di Dusun Tudungan (Foto: Murdiansyah)
Meski telah lahir sejak 1977 silam, dan mulai aktif sebagai dusun pada 1991 yang lalu. Namun Tudungan yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Jembayan Tengah, belum merasakan manisnya pembangunan di Bumi Gerbang Dayaku.

Sebagai sebuah dusun statusnya tidak jelas, apakah telah berdiri sendiri atau masih masuk dalam lingkungan dusun lainnya. Sehingga warga setempat lebih nyaman menamakan diri mereka sebagai warga Tudungan RT 7 B. Dengan status demikian mereka bertahan dan berdikari, sembari mengharapkan adanya bantuan pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur di wilayah mereka.

Keinginan mendalam tersebut mereka ungkapkan kepada Marwan SP, Anggota Komisi II DPRD Kutai Kartanegara, yang mengunjungi wilayah tersebut pada Senin (16/07). Selama ini warga yang selalu dalam terpencil itu, mengharapkan ada perhatian Pemda terhadap kondisi jalan yang sangat tidak nyaman dan keberadaan listrik sebagai sarana penerangan, di mana selama ini dua hal tersebut adalah impian paling indah yang ingin mereka wujudkan.



Disambut Warga Dengan Antusias (Foto: Sahrin)
Pada pertemuan yang digelar di Langgar Raudhatul Jannah, Dusun Tudungan itu, salah seorang tokoh masyarakat setempat Usmar, menjelaskan, sungguh ironis nasib warganya selama ini. Meskipun mata pencaharian sebagian besar mereka adalah petani, namun akses jalan pertanian sangat tidak mendukung. Apabila panen bertepatan dengan musim hujan, beberapa komoditi andalan mereka seperti terung dan tomat banyak yang membusuk karena ketiadaan pembeli.

“Padahal jarak antara pemukiman kami dengan kota tidak seberapa jauh,” kata Usmar.

Selain jalan dan penerangan listrik, warga juga menyampaikan permintaan agar segera dicarikan solusi bagi mereka, mengenai cara mendapatkan air bersih. Selama ini kebutuhan air warga hanya ditopang oleh sebuah kali kecil yang mengitari desa, namun kebersihan airnya sangat merisaukan warga, terbukti apabila kemarau banyak yang mengalami sakit perut dan muntaber setelah mengkonsumsinya.



Menyerap Aspirasi Warga Di Langgar Raudhatul Jannah (Foto: Sahrin)
Berkenaan dengan aspirasi warga tersebut, Marwan menegaskan, pihaknya akan berusaha sekuat mungkin untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Untuk itu ia meminta Nurbajali, Kades Jembayan Tengah, agar segera melayangkan surat ke DPRD agar masuk dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT)

Mengenai air bersih, akan diusahakan melalui pengadaan sumur pompa, sehingga warga tidak perlu lagi mengkonsumsi air kali secara langsung, dengan demikian juga akan menghindarkan mereka dari kemungkinan sakit, akibat terkontaminasi bakteri.

Sedangkan perihal penerangan listrik, yang juga sangat diinginkan warga, Marwan menjelaskan, bahwa saat ini PLN sedang kekurangan daya, sehingga tidak akan diberikan penyambungan baru dan terpaksa diadakan pemadaman secara bergilir hingga rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap, dapat terealisasi di Samboja. (rin)