DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Samsuri Aspar Sampaikan KUA Perubahan APBD 2007

Samsuri Aspar Sampaikan KUA Perubahan APBD 2007


Wakil Bupati dan Ketua DPRD Kukar (Foto: yeni)
KEBIJAKAN Umum Anggaran (KUA) APBD Perubahan 2007 Kutai Kartanegara, meliputi perkembangan sumber daya keuangan yang direpresentasikan dalam APBD. Besaran APBD tahun 2007 yang telah tetapkan adalah sebesar Rp 3,730 triliun. Pada semester pertama (Januari s/d Juni) terealisasi sebesar Rp 203,6 miliar atau 6,32 persen, dan tersisa lebih dari Rp 3,020 triliun (93,68 persen).

Penegasan ini disampaikan Wakil Bupati Drs Samsuri Aspar MM, pada Sidang Paripurna ke-10 DPRD, yang dipimpin Ketua DPRD Kukar Rahmat Santoso, Rabu (8/8). Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah daerah adalah adanya perubahan regulasi dengan penerapan sistem dan mekanisme keuangan daerah yang baru. Seiring dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan daerah. “Berdasarkan capaian program/kegiatan pembangunan yang berjalan, masih terdapat permasalahan,” kata Samsuri. Diantaranya, adalah tingkat capaian program/kegiatan menunjukkan output yang cukup baik, namun belum menghasilkan kinerja (outcome).



Wakil Bupati Sampaikan KUA Perubahan APBD 2007 (Foto: yeni)
Dari pendapatan daerah yang diperoleh meliputi, Pendapatan Asli daerah (PAD) sebesar Rp 47,8 miliar, dana perimbangan sebesar Rp 3,077 triliun dan pendapatan daerah lain-lain yang sah sebesar Rp 98,8 miliar. Sedangkan belanja daerah meliputi belanja tindak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung itu mencakup, komponen belanja pegawai dengan anggaran Rp 351, 4 miliar terealisasi Rp 152,8 miliar atau sekitar 44,49 persen, belanja bantuan sosial dengan anggaran Rp 114, 8 miliar terealisasi Rp 41,1 miliar atau 36,86 persen dan belanja tidak terduga dianggarkan Rp 10 miliar terealisasi Rp 1,221 miliar atau 22,21 persen.



Anggota DPRD menyimak KUA yang disampaikan Wabub (Foto: pwt)
Belanja langsung mencakup belanja pegawai, dianggarkan sebesar Rp 276,5 miliar pada semester pertama terealisasi Rp 66,9 miliar atau 20,33 persen, belanja barang dan jasa dianggarkan Rp 888,3 miliar terealisasi Rp 39,6 miliar atau Rp 5,37 persen, belanja modal dianggarkan Rp 2,022 triliun terealisasi Rp 291,5 miliar atau 15,14 persen. Selanjutnya, pembiayaan meliputi pembiayaan penerimaan dan pembiayaan pengeluaran. Untuk pembiayaan pada semester pertama untuk silpa dengan jumlah anggaran Rp 507 miliar terealisasi Rp 1,109 triliun atau surplus Rp 602,2 miliar atau sekitar 118,79 persen. Sementara penyertaan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dianggarkan sebesar Rp 37 miliar, belum ada realisasi sepanjang semester pertama.

Dikatakan, dari rangkaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA) 2007 akan diimplementasikan sebanyak 157 program, terdiri dari 2.935 kegiatan tersebar di 46 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Realisasi program pada semester pertama hanya mencapai 2,33 persen. “Tetapi kami akan berusaha dalam semester kedua ini untuk dapat mencapai realisasi program 100 persen,” katanya. (pwt)