DPRD Kutai Kartanegara
Warta DPRD: Pagelaran Tinju Internasional Berikan Kukar Efek Positif

Pagelaran Tinju Internasional Berikan Kukar Efek Positif

Siapa bilang pagelaran tinju internasional antara Chris Jhon dan Jhose Ceo Rojas penantangnya dari Amerika Latin hanya menghambur-hamburkan uang, justeru pagelaran tinju akbar yang baru pertama kali di daerah ini, merupakan sebuah langkah maju dari pengurus Koni (Komite Olahraga) Kaltim dan Kukar. Pagelaran itu akan memberikan daerah ini sebuah efek positif, baik nama, ekonomi dan perkembangan pariwisata daerah.

Hal itu dikatakan H Faturahman anggota Komisi I kepada dprd.go.id, Senin (28/11). Pihaknya sangat mendukung dan menyambut positif pagelaran itu, apalagi dalam prakteknya Koni ternyata menggandeng sebuah stasiun televisi swasta terkemuka untuk menyiarkannya secara langsung, hal itu akan menambah citra pemerintah dan masyarakat Kukar dimata daerah lainnya.

“Saya kira ini sebuah terobosan positif dan sangat luar biasa yang dilakukan pengurus Koni kita dan ini perlu didukung,” tegas Faturahman yang disambut kata setuju dari beberapa anggota Komisi I lainnya.

Sebagai insan daerah yang mengerti dengan kondisi dan pemikiran masyarakat, adanya perebutan gelar tinju dunia di daerah ini justeru memberikan angin segar dan alternatif hiburan bagi masyarakatnya. Warga yang selama ini hanya dapat menyaksikan kejuaraan-kejuaraan tinju dunia melalui layar televisi, akan berkesempatan menyaksikan langsung di Stadion Rondong Demang Tenggarong.

Tidak hanya itu, perkembangan ekonomi dan pariwisata juga turut mendapatkan dampaknya. Orang luar akan mengenal Kukar dan segenap potensi pariwisatanya yang ternyata tidak kalah dari daerah lain, bahkan kesan aman juga akan dapat dilihat dalam pertandingan tersebut, dimana daerah ini ternyata dapat menggelar sebuah kejuaraan dunia, tanpa mengalami sebuah gangguan sedikitpun.

JANGAN TERLALU
Sementara itu, Ketua Komisi IV H Muhammad Ali Hamdi ZA Sag ketika ditanya dprd.gi.id, menjelaskan, pihaknya tetap konsisten melihat pagelaran tinju itu sebagai langkah yang belum saatnya bagi daerah ini. Pihaknya justeru menganjurkan dana yang digunakan untuk mengadakan kejuaraan tersebut dilimpahkan kesektor pendidikan dan kesehatan yang sampai saat ini masih memerlukan perhatian yang serius.

“Yach jangan terlalu internasional dulu, karena masyarakat kita masih banyak yang perlu perhatian,” tegas Ali.

Namun demikian Ali Hamdi tidak begitu antipati terhadap pagelaran tinju dunia tersebut, seperti dikatakannya sendiri, segala hal yang terjadi tentu saja tetap ada manfaatnya. Namun sejauh mana manfaat itu dibanding mudaratnya inilah yang mesti diperhatikan agar kegiatan yang diadakan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. (rin)